Jumat, 02 Maret 2018

Tumbal Perubahan

tadi kita jumpa di simpang lama
lusuh
wajahmu kuyu dan tirus
tulang pipi pongah menantang,
dan matamu meringkuk, namun
sorotmu tak hilang garang
kujabat belulang jemarimu
gemeretak merobek udara
menusukkan butiran pasir di dadaku
kau tersenyum tipis,
tak kupahami lagi arti

ingatan berkelebat bertahun silam
tegap sosokmu dengan dada bidang
senyummu
mentari pagi dan gurat saga senja
kita berbaku kata
saling canda

waktu memang tak punya perasaan
melindas apapun yang ada
mengganti tanpa bertanya
tanpa tawar menawar
bhusss...
seperti tukang sulap menjadikan bunga
guguran kertas

maka kutanya dirimu, "apa sebab?"
"perubahan butuh tumbal," katamu
tertegun aku


Jogja, 15 Februari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUJAN PAGI

 hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...