Jumat, 27 Januari 2012

Sungai Hidupku

pada tiap mawar kulihat kerlingmu
pada tabir rinai terbias rautmu
pada hembus desau terhias kecup hangatmu
maka kutanam rekah mawar di jantungku agar
degupnya mengerjap larit kerlingmu
kuguyurkan rinai hujan agar di tiap
poriku tergurat rautmu
dan kuselimutkan angin agar hangat tubuhku
oleh kecupmu

pada gemericik air kudengar desahmu
riaknya merupa geliat lembutmu
dan alirnya hadirkan selusur jemari lentikmu
maka membenam aku dalam arus
hanyut
menyusuri lapis demi lapis geriap
denyutmu

Aih, kau
alam dan sungai hidupku


Kaki Merapi, 27 Januari 2012

Kamis, 26 Januari 2012

Titik Titik Air

titiktitik air hadir menyapamu lewat kerjap cahaya
singgah menghiasai kujur dan rautmu
kau yang rajin menyapa angin
menggelungkan diri menepis bahkan desaunya
seremang angkasamu
segigil ngilu tubuhmu
gemeretak dinding rasaku

seribu kehendak koyak
karena rayu ribu titiktitik air mencumbu
maka kau selimutkan sepi pada lenguhmu
bak tari limbung tanpa irama
dan garam tak lagi asin

titiktitik air sedekat desah di nafasmu
selekat darah di nadimu
sirnakan cahaya pada kerling matamu
meski seribu senyum kutanamkan di bibirmu
lunglai harimu


Kaki Merapi, 26 Januari 2012

*untuk istriku terkasih yang sedang dicumbu cacar air
di sekujur tubuh bahkan wajah

Selasa, 24 Januari 2012

Bumi Pertiwi

tangan terkepal. teracung angkasa ditantang
"Darah Juang" menggaung, menggema
leleh darah demi pertiwi
bumi menangis, mengais
karna tlah pergi nurani


Yogya, 25 Januari 2012