Selasa, 10 Mei 2011

Sajak Untuk Mama II

9 bulan kali 9 kali
kau pertaruhkan nyawamu
demi hadirnya kami
buah cinta
maka 9 bulan kali 9 kali
kau tanggungkan selaksa beban
demi cinta

Satu persatu kau rengkuh kami
dalam dekap lembut kasihmu
menjadi kanak-kanak
menjadi dewasa
dan menjadi manusia

Satu persatu kami terpuruk
dan porak
kau bangkitkan dan kau tata kembali
karna kami adalah buah kasih
yang kau pahat dengan cinta


Kaki Merapi, 11 Mei 2011

Minggu, 08 Mei 2011

Sajak Sebuah Cermin


Sebuah cermin menggantung di dinding
tak ada keriput
tak pernah menua
dia simpan jutaan hidup ingatan

Jalanan berbatu
kadang mengoyak kaki
meski sudah bersepatu
Pepohonan meruntuhkan dedaunan
Sungai-sungai membawa sampah ke lautan
menjadi guratan pada sebilah cermin

Maka kuambil cerminku dan kutatap
dia tersenyum dan berkata, "Kau penuh keriput."


Kaki Merapi, 5 mei 2011

Sajak Untuk Mama

Mama,
aku tulis sajak ini karna rindu
yang tak mungkin lagi bersambut
karna tlah kau lunaskan peranmu di sini
dan aku ingin mengurai kembali
pelangi kasih yang kau gurat di hidupku

Kenangku menyusup masa-masa kecil
ulat-ulat bulu merajam sekujur tubuhku
kau lumurkan abu panas pada telanjangku
bara cinta aliri tulang-tulangku
kala air jerang mengguyur punggungku
kau teteskan liur pohon pisang pada lepuhku
sejuk kasih redakan jeritku

Aku rindu aromamu
basuh luka-lukaku
susupkan kepalaku pada dekapmu
redakan riuh di jiwaku
dan gelombang yang sesakkan dadaku

Mama,
kugurat sajak ini
di bayang pusaramu...




Kaki Merapi, 8 mei 2011

Sajak Sebatang Lilin (Sajak Untuk Mama III)


Sebatang lilin tegak di atas meja sunyi
hilang asap
sumbunya menghitam jelaga, menunduk
menuding lantai hati
menyisakan ingatan pada leret-leret terang
pada semasa kelam

Tetesnya menjadi catatan beku pada hati
pada ceria tak terperi
pada masa penuh tawa canda
pada kala penuh warna
sebelum terbaring diam di tanah sunyi
Ah, aku masih ingin berbagi kelam
agar darahku tak berhenti di nadi

Sebatang lilin kembali ke wujud asli
diam abadi

Mama,
anakmu tak juga berhenti merindui


Kaki Merapi, 8 mei 2011