9 bulan kali 9 kali
kau pertaruhkan nyawamu
demi hadirnya kami
buah cinta
maka 9 bulan kali 9 kali
kau tanggungkan selaksa beban
demi cinta
Satu persatu kau rengkuh kami
dalam dekap lembut kasihmu
menjadi kanak-kanak
menjadi dewasa
dan menjadi manusia
Satu persatu kami terpuruk
dan porak
kau bangkitkan dan kau tata kembali
karna kami adalah buah kasih
yang kau pahat dengan cinta
Kaki Merapi, 11 Mei 2011
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Selasa, 10 Mei 2011
Minggu, 08 Mei 2011
Sajak Sebuah Cermin
Sebuah cermin menggantung di dinding
tak ada keriput
tak pernah menua
dia simpan jutaan hidup ingatan
Jalanan berbatu
kadang mengoyak kaki
meski sudah bersepatu
Pepohonan meruntuhkan dedaunan
Sungai-sungai membawa sampah ke lautan
menjadi guratan pada sebilah cermin
Maka kuambil cerminku dan kutatap
dia tersenyum dan berkata, "Kau penuh keriput."
Kaki Merapi, 5 mei 2011
Sajak Untuk Mama
Mama,
aku tulis sajak ini karna rindu
yang tak mungkin lagi bersambut
karna tlah kau lunaskan peranmu di sini
dan aku ingin mengurai kembali
pelangi kasih yang kau gurat di hidupku
Kenangku menyusup masa-masa kecil
ulat-ulat bulu merajam sekujur tubuhku
kau lumurkan abu panas pada telanjangku
bara cinta aliri tulang-tulangku
kala air jerang mengguyur punggungku
kau teteskan liur pohon pisang pada lepuhku
sejuk kasih redakan jeritku
Aku rindu aromamu
basuh luka-lukaku
susupkan kepalaku pada dekapmu
redakan riuh di jiwaku
dan gelombang yang sesakkan dadaku
Mama,
kugurat sajak ini
di bayang pusaramu...
Kaki Merapi, 8 mei 2011
aku tulis sajak ini karna rindu
yang tak mungkin lagi bersambut
karna tlah kau lunaskan peranmu di sini
dan aku ingin mengurai kembali
pelangi kasih yang kau gurat di hidupku
Kenangku menyusup masa-masa kecil
ulat-ulat bulu merajam sekujur tubuhku
kau lumurkan abu panas pada telanjangku
bara cinta aliri tulang-tulangku
kala air jerang mengguyur punggungku
kau teteskan liur pohon pisang pada lepuhku
sejuk kasih redakan jeritku
Aku rindu aromamu
basuh luka-lukaku
susupkan kepalaku pada dekapmu
redakan riuh di jiwaku
dan gelombang yang sesakkan dadaku
Mama,
kugurat sajak ini
di bayang pusaramu...
Kaki Merapi, 8 mei 2011
Sajak Sebatang Lilin (Sajak Untuk Mama III)
Sebatang lilin tegak di atas meja sunyi
hilang asap
sumbunya menghitam jelaga, menunduk
menuding lantai hati
menyisakan ingatan pada leret-leret terang
pada semasa kelam
Tetesnya menjadi catatan beku pada hati
pada ceria tak terperi
pada masa penuh tawa canda
pada kala penuh warna
sebelum terbaring diam di tanah sunyi
Ah, aku masih ingin berbagi kelam
agar darahku tak berhenti di nadi
Sebatang lilin kembali ke wujud asli
diam abadi
Mama,
anakmu tak juga berhenti merindui
Kaki Merapi, 8 mei 2011
Langganan:
Postingan (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
it's already late, my love the dusk is left behind you find no more songs of birds so soft let's set courses in the hallows of mi...
-
the morning comes and caresses your face and I hold your name along my days I swear to the sun of the love I slipped in your dream I di...
-
Baru saja terlempar dari balik jendela selembar tisu tergolek di tanah basah jelaga mata tlah terbuang secuil gelisah pada patahnya Gem...