Selasa, 24 September 2013

Adamu dan Adaku Tanpa Ruang dan Waktu

kupinjam dulu lembarlembar waktu
catatan empatpuluh dua titik perjalanan penuh warna
setengah lebih sudah kugurat di situ
warna apa yang kau pinta, ada
bahkan yang paling hitam pun bernoktah-noktah
atau pun yang paling merah, tak pernah padam

kugali lapislapis tanah ingatan, di titik terujung
masih kusimpan bara rasa yang tak mengenal surut
perciknya melentik di tiap-tiap rindumu
bergemuruh di sekujurku
empatpuluh dua masa tetaplah bungkus yang menganga
bahkan untuk setiap getar di dada

maka tak bisa lagi kumaknai rindu dan cinta
tak cukup lagi kata, tak cukup lagi warna
di pagi dan senja, di siang dan malam
di setiap perhentian dan perjalanan
di setiap hela nafas dan getar dedaunan
di situ adamu dan adaku
melewati batas ruang dan waktu

Kaki Merapi, 24 September 2013