Jumat, 02 Maret 2018

Aku Pengembara Maya

Aku pengembara maya
berkelana mencari suaka telaga
berabad waktu berlalu
beribu tanah berganti
bahkan berlumut rindu
daki menjadi selimut,
keringat menjadi penghangat;
darah tertumpah di mana-mana.

Aku pengembara maya
mata di penjuru dunia; fana
lebih banyak tak terjaga
lebih banyak terlelap
karena lebih indah mimpi
daripada hidup suri

Aku pengembara maya
jelajahku daging, masih daging
maka kalam bersiuran
hanya singgah sesaat
belum sempat melekat

masih harus mengembara


Jogja, 23 Maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUJAN PAGI

 hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...