Kamis, 01 Maret 2018

Tentangmu

ada selasar sepi yang rajin mencatat
pertemuan pertemuan mata kita
anak tangga itu pernah menghitung
berapa derap rasa yang berdegup
entah kau masih ingat atau mungkin sudah lupa
betapa dalam pernah kita merindukan sepi
sebab sepi adalah buku harian paling sempurna
untuk setiap jengkal perjalanan cinta

kemarin aku buka lagi album foto kita
sungguh waktu tidak pernah mengenal jeda
sudah demikian banyak kita punguti sisa usia
tapi senyummu, tetap saja mawar di musim bunga

kusimpan dulu catatan ini yang masih masai
biar saja, biar tak juga usai
sebab tentangmu
adalah puisi hati yang tak pernah selesai

Jogja, 17 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUJAN PAGI

 hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...