Sepasang kakek nenek
bungkuk mencecah tanah
menabur benih mengolah hidup
tanpa kata, hanya angin mencanda
Tuhanku
jiwaku bergetar pada jejak mereka yang diam
sederhana
Kaki Merapi, 3 Juni 2011
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Jumat, 03 Juni 2011
Kamis, 02 Juni 2011
Sajak Buat Istriku (III)
Kemarin, yah baru kemarin
kita berdebat, bersilang pendapat dan hati berjabat
lalu malam mendekat, kuantar kau pulang
"Besok jemput aku, sayang," katamu manis.
Kemarin, yah baru kemarin juga
kusanding engkau di peraduan
hanya aku dan kau
meleburkan hakekat alam
waktu tak lagi berbeda buat kita
Kemarin, yah justru baru kemarin
kulihat selarik keriput di lipat matamu
kulihat rona abu membias di rambutmu
Kemarin dan hari ini
seribu waktu aku termangu
Kaki Merapi, 2 Juni 2011
kita berdebat, bersilang pendapat dan hati berjabat
lalu malam mendekat, kuantar kau pulang
"Besok jemput aku, sayang," katamu manis.
Kemarin, yah baru kemarin juga
kusanding engkau di peraduan
hanya aku dan kau
meleburkan hakekat alam
waktu tak lagi berbeda buat kita
Kemarin, yah justru baru kemarin
kulihat selarik keriput di lipat matamu
kulihat rona abu membias di rambutmu
Kemarin dan hari ini
seribu waktu aku termangu
Kaki Merapi, 2 Juni 2011
Sajak Buat Istriku (II)
Lihatlah petak-petak sawah di sana
setiap petaknya menyimpan sebait peristiwa kita
ada kita berdansa dengan rima,
menari di atas pematangnya
ada kita bersabung dengan mendung,
dan hilang kidung.
Lihatlah riak-riak di sungai
setiap lekuknya memendam larik perjalanan
jejak langkah yang kadang menitikkan darah
dan kita berkejaran pada gemericiknya
mengundang rona berbias di wajahmu
setiap percik air adalah rasa yang
kita tancapkan pada arusnya
berlenggak-lenggok bergesek menelusup bebatuan
dan muntah pada lautan
Lihatlah buih-buih di lautan
gelembungnya adalah mimpi-mimpi kita
yang kadang pecah bahkan sebelum membuncah
pada kita alam tlah mengajarkan
merawat luka merenda harapan
Kaki Merapi, 1 Juni 2011
setiap petaknya menyimpan sebait peristiwa kita
ada kita berdansa dengan rima,
menari di atas pematangnya
ada kita bersabung dengan mendung,
dan hilang kidung.
Lihatlah riak-riak di sungai
setiap lekuknya memendam larik perjalanan
jejak langkah yang kadang menitikkan darah
dan kita berkejaran pada gemericiknya
mengundang rona berbias di wajahmu
setiap percik air adalah rasa yang
kita tancapkan pada arusnya
berlenggak-lenggok bergesek menelusup bebatuan
dan muntah pada lautan
Lihatlah buih-buih di lautan
gelembungnya adalah mimpi-mimpi kita
yang kadang pecah bahkan sebelum membuncah
pada kita alam tlah mengajarkan
merawat luka merenda harapan
Kaki Merapi, 1 Juni 2011
Minggu, 29 Mei 2011
Sajak Buat Istriku
Berpanah masa kau dan aku menatap senja
Saling berkisah pagi tak mau henti berganti
Berpeluh pelangi pada tapak kaki kita
Kita tak sendiri
Kita menunggang kala yang merambat sepesat angin
peristiwa demi peristiwa seperti gerak The 6 Million Dollar Man
menyiput sekaligus merusa
Kita masih menatap senja yang sama
dengan gincu saga
Tinggal setitik dwi windu kita berlalu
sungguh pekat aroma kelabu, kelu, dan sembilu
tapi bukan untuk kita menyerah kalah
meski jiwa raga penat lelah
Perang hidup belumlah usai
masih panjang langkah untuk mengurai masai
mari kita buat tekuk dan liuk
sebagai hidup yang sempurna bentuk
Kaki Merapi, 30 Mei 2011
Saling berkisah pagi tak mau henti berganti
Berpeluh pelangi pada tapak kaki kita
Kita tak sendiri
Kita menunggang kala yang merambat sepesat angin
peristiwa demi peristiwa seperti gerak The 6 Million Dollar Man
menyiput sekaligus merusa
Kita masih menatap senja yang sama
dengan gincu saga
Tinggal setitik dwi windu kita berlalu
sungguh pekat aroma kelabu, kelu, dan sembilu
tapi bukan untuk kita menyerah kalah
meski jiwa raga penat lelah
Perang hidup belumlah usai
masih panjang langkah untuk mengurai masai
mari kita buat tekuk dan liuk
sebagai hidup yang sempurna bentuk
Kaki Merapi, 30 Mei 2011
Langganan:
Postingan (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
it's already late, my love the dusk is left behind you find no more songs of birds so soft let's set courses in the hallows of mi...
-
the morning comes and caresses your face and I hold your name along my days I swear to the sun of the love I slipped in your dream I di...
-
Baru saja terlempar dari balik jendela selembar tisu tergolek di tanah basah jelaga mata tlah terbuang secuil gelisah pada patahnya Gem...