sudah kau kerahkan segala daya untuk menghadang
sudah kau peras seluruh keringat untuk menghalang
sudah kau sebar lembar perintah untuk melarang
sudah kau tancapkan pancang sebagai perintang
semangat ini semakin meradang
kami datang dalam gelombang tak terbilang
sebab yang berjalan bukanlah kaki kami
sebab yang bergerak bukanlah pikiran kami
sebab yang beraksi bukanlah tubuh kami
melainkan titah langit yang mengalir dalam nadi kami
getaran jiwa paling relung yang kau tak pernah mengerti
ghirah iman paling dalam yang kau bahkan tak mampu lagi menggali
kami riak riak kecil yang mulai luber menyebar
jika engkau tak lihai lagi berselancar
berhentilah mengumbar gebyar
sebab kami akan menjadi air bah
yang mampu menelanmu berkalang tanah
maka,
bukalah hati untuk kami
sebab kami cinta negri ini
tapi di atas segalanya
kami cinta titah langit
yang mengalir di sekujur nadi kami
Kaki Merapi, 30 November 2016
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
it's already late, my love the dusk is left behind you find no more songs of birds so soft let's set courses in the hallows of mi...
-
the morning comes and caresses your face and I hold your name along my days I swear to the sun of the love I slipped in your dream I di...
-
Baru saja terlempar dari balik jendela selembar tisu tergolek di tanah basah jelaga mata tlah terbuang secuil gelisah pada patahnya Gem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar