Kutundukkan hati tuk bertelut
merasuk dalam angin yang membias tubuh
kurentang sepandang rasa dalam hidup berkabut
mendesak sekujur sesal
lewat tetes-tetes berpeluh
dan doa-doa mati di mulut berjejal
Yogyakarta, oktober 2006
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Selasa, 21 Desember 2010
Senin, 20 Desember 2010
Belati di Rusukmu
Seribu bergolak menyesak, meregang
mencari celah di antara serpih syaraf menegang
seribu nafas memburu
tak jeda memacu paru-paru menghirup sembilu
perlahan memudar karang batin tersapu
geriap bayang impian semu
Pergulatan ini mesti berakhir
tapi datang selintas tanya, “bagaimana?”
Tiba-tiba di tanganku tergenggam belati
terayun dan menikam rusukmu...
Lereng Merapi, desember 2010
Langganan:
Postingan (Atom)