flamboyan memerah
seperti bermusim lalu pendar mata kita berbaku
kau gurat pesan di batu
sebuah puisi tentang gelisah
bermusim berlalu
kembali flamboyan memerah
sebagian daunnya seperti janji kita dulu
berguguran di tanah
lihatlah bangku kayu tua itu
saksi merahnya flamboyan di hati kita
saksi gemuruhnya degup dada kita
masih ia simpan semua catatan rindu
flamboyan memerah
dan sebuah bangku tua yang gelisah
di sini aku
bersama seribu catatan beku
tentang kau dan aku
Jogja, 05 Agustus 2016
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Jumat, 02 Maret 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
it's already late, my love the dusk is left behind you find no more songs of birds so soft let's set courses in the hallows of mi...
-
the morning comes and caresses your face and I hold your name along my days I swear to the sun of the love I slipped in your dream I di...
-
Baru saja terlempar dari balik jendela selembar tisu tergolek di tanah basah jelaga mata tlah terbuang secuil gelisah pada patahnya Gem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar