Jumat, 02 Maret 2018

Catatan Beku

flamboyan memerah
seperti bermusim lalu pendar mata kita berbaku
kau gurat pesan di batu
sebuah puisi tentang gelisah

bermusim berlalu
kembali flamboyan memerah
sebagian daunnya seperti janji kita dulu
berguguran di tanah

lihatlah bangku kayu tua itu
saksi merahnya flamboyan di hati kita
saksi gemuruhnya degup dada kita
masih ia simpan semua catatan rindu

flamboyan memerah
dan sebuah bangku tua yang gelisah
di sini aku
bersama seribu catatan beku
tentang kau dan aku


Jogja, 05 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUJAN PAGI

 hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...