Rabu, 06 April 2011

Maret di Jepang

Sosok itu tiba-tiba menghampiri
tubuh kering
berjubah penuh
wajah tanpa kulit
seringai dan mata kosong

Dihentakkan kaki
pada landas bumi
dia menunggang dengan congkak
ombak mendongak
musik gemuruh mengiringi

Maka bumi berdendang
gedung-gedung menjulang adalah penarinya
tangan-tangan berpegangan
seiring, senada paduannya

Dia meniup seruling, mendengking
hamparan selimut cair tegak berdiri
kencang berlari menyongsong para penari
percumbuan alam
melantakkan yang perkasa
meninggalkan puing-puing
dan ribu regang nyawa...



Kaki Merapi, april 2011

Senin, 04 April 2011

Teriak Sunyi

Dia berteriak dengan sunyi kepada sang Tiada
untuk reruntuhan rasa bersimbah darah
Tuhanku, sudah bermegah aku untuk salib
besi yang Kau sematkan di pundakku
sudah bertasbih aku untuk koyak moyak
terserak dan mulai mengerak

Kakiku menggigil oleh bara
jalan yang kutempuh setapak retak
seperti hatiku yang tak terbuat dari batu

Aku belum ingin dentangkan lonceng
meski melepuh dan berguguran
nafasku
maka kutanya engkau,
"Kemana harus kuhancurkan sesak ini
saat sandarku merapuh?"

Dia berteriak sepenuh bumi
teriak sunyi
parau pada hati


Kaki Merapi, awal April 2011