Rabu, 16 Februari 2011

Edan

Edan... Berkali-kali kau bilang edan...
Lantas harus kubilang apa? Makian jalanan sudah ditelan air di pemancingan, sementara pujian tak pantas dimuntahkan kecuali oleh mereka yang telah terbonsai akalnya.
Edan... Berkali-kali kau bilang edan...
Baiklah, mari kita menyelam keheningan; maka akan kau lihat kekalutan bukan.
Edan... Berkali-kali kau bilang edan...



Kaki Merapi, februari 2011

Tiba-tiba Meranggas

Terangkat tinggi kemudian terhempas
kandas
terserak bagai serpih kapas
Daun hijau tiba-tiba meranggas


Kaki Merapi, februari 2011

Jawabku

"Maafkan aku," katamu
"Untuk apa?" kataku
"Karena..." katamu
"Tak perlu," kataku
"Baiklah..." katamu
"Sudahlah..." kataku
"Jadi...?" tanyamu
"Jalan ini harus kembali sunyi," jawabku


Kaki Merapi, februari 2011

Kamu

Sepotong batu mengerak di sudut rasa
Serpihnya karat menoda
Cinta tengah terpanggang matahari


Kaki Merapi, februari 2011

Kala Hujan II

Hujan deras di pangkal senja
riuh menyapa kepala
poranda menggila saat tiba di simpang
jalan


Kaki Merapi, februari 2011

Kala Hujan

Air deras menumpah
Hawa es merambah
Aku merindumu...


Kaki Merapi, februari 2011