Selasa, 16 Oktober 2012

Aku Cemburu

entah desah mana menggiring kata pada tatap
dan baku tawa
kisah menyungai di musim hujan
terik sempat membarakan geliat terpendam
sesaat, pelan
tapi layang debu siramkan api hati
perlahan mati
ditikam belati
keraguan

kau dan aku
berlumur senyum dan kerling tajam
saling mendekap gamang

seperti tercatat pada uraturat jalan
waktu tak pernah berkawan
dia melaju dalam diam
dalam bisu dinding yang menyeringai curiga
menelan seluruh kisah
sisakan sepi membasah

ah, aku cemburu pada embun di daun
berbaku kerinduan


Kaki Merapi, 13 Oktober 2012

Aroma Hujan Pertama

aroma hujan pertama di desa
siapa mampu guratkan kata
setelah terik berbilang purnama merajalela
tanah setengah basah uapkan dahaga dibakar masa

dedaun tembakau saling gurau angsurkan senyum pada awan
setulus hampar bidang langit
maka ruang cumbu embun pada daun tak lagi sempit
alirkan buncah pada gairah di tiap peraduan

dedaun tebu menegak hijau
menghirup penuh berkah langit sambil bergurau
sepertinya mereka tengah bersenandung menari
menandai musim berganti

aih, tanah rekah berdebu mulai kuyup gemulai
mengundang para tani dengan cangkul melambai

aroma hujan pertama di desa
ah, siapa mampu guratkan kata


Kaki Merapi, 12 Oktober 2012