1/
mejameja besar berhias jas dasi
batu dan peluru
tetaplah nafas dan bau tubuh
2/
matahari abadi
menyiangi rerumputan peluru
erang dan rintih
nasi di setiap meja
3/
matahari begitu perkasa
memanggang darah yang tlah lelah
di atas meja tanah suci terbagi-bagi
menu lezat media negri
4/
doa dan serapah
berkawan roti dan air
dari pagi sampai pagi
benih benci di sunsum generasi
5/
membayang raut para nabi
di tanah-tanah terinjak mati
suara mereka sunyi
terpenjara kelam palung hati
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Rabu, 28 November 2012
Selasa, 27 November 2012
Kabar Hujan
baru saja hujan bawa kabar
tanah tempat kita dulu berbagi gundah
rindu lenguh dan desah kita
dan aroma renjana
sudah berapa musim kita tak pulang
banyak cahaya menyilaukan mata
banyak debu mengaburkan jarak pandang
maka lupa kita jalanjalan
biarlah kukatakan pada hujan
bahwa kita masih diradang keriuhan
(dan tahukah kau)
hujan pun meneteskan airmata
Kaki Merapi, 27 November 2012
tanah tempat kita dulu berbagi gundah
rindu lenguh dan desah kita
dan aroma renjana
sudah berapa musim kita tak pulang
banyak cahaya menyilaukan mata
banyak debu mengaburkan jarak pandang
maka lupa kita jalanjalan
biarlah kukatakan pada hujan
bahwa kita masih diradang keriuhan
(dan tahukah kau)
hujan pun meneteskan airmata
Kaki Merapi, 27 November 2012
Langganan:
Postingan (Atom)