Jumat, 04 Februari 2011

Rinduku Seperti

Rinduku
seperti sulur-sulur benalu...


Lereng Merapi, februari 2011

Amboi

Senja dingin
kekasih datang membawa ronde
hangat menelusup tubuh
berkawan sebatang rokok
amboi, surga dunia rasanya


Lereng Merapi, februari 2011

Tentang Penyesalan

Tatkala pilihan tlah kau tentukan
keputusan tlah kau ambil
dan langkah tlah kau ayun
penyesalan adalah penipuan diri


Lereng Merapi, februari 2011

Lusuh

Daun-daun singkong di ladang
melambai penuh
matahari tak berpeluh
pada jarak angin
hati melusuh


Lereng Merapi, februari 2011

Kau Padaku

Kau tikamkan sunyi padaku
merah masih menetes dari luka
kutanam benih-benih asa
dalam balut senyap dan ngilu


Yogyakarta, februari 2011

Bunga Kamboja

Bunga kamboja berguguran
luka pada bayangmu
ombak tak lagi mencumbu pantai
pada gigir malam-malamku
Senyap


Yogyakarta, februari 2011

Buncah

Pada buncah lautan
pada rimba hutan
pada malam-malam diam
dimana binar matamu yang dulu
pernah kugenggam erat


Yogyakarta, februari 2011

Kamis, 03 Februari 2011

Siapa Yang Mesti Kau Tanya

Seketika kelu kala suaramu
membiru diburu waktu
kau sulut sebatang rokok
asap membumbung
menebar isi kepala berserakan
di kekelaman

Siapa yang mesti kau tanya
tentang jalanan yang kusam

Senja terpuruk di keranjang sampah
diangkut truk berkelok-kelok jalan tanah
dia melenguh
resah
mengharap pagi segera mengusir gelisah

Ada yang tersengal kala langkah
terjegal mimpi-mimpi terjal
dan senyum menjadi pemoles bibir senyap

Suara-suara itu terus berdenging di telinga
mengajaknya berdansa liar
dan mulut penuh busa

Jangan lagi pernah kau tanya
di mana sembunyi rasa.


Lereng Merapi, 14 Januari 2011

Selasa, 01 Februari 2011

PELANGI

Banyak pelangi dalam hidup kita, kekasih
membuat kita terpana dan terlena
hingga terluka
karna indah yang tak berubah.
Kau tanamkan pelangi asa berbuah resah

Senin, 31 Januari 2011

Selintas Malam

Impian selintas malam
Bulan suram menggantung di awan kelam
Pucuk rindu di ujung daun menggoyang temaram
Burung malam mengibaskan hasrat kita ditelan salam

Kuseduh secangkir kopi dua rasa …
kuhirup nafas surga berkelana di tepian senja
Wahai dewi malamku dalam temaram kelam
malam tlah sampaikan salam sebelum tiba perpisahan

Impian selintas malam
Bulan suram menggantung di awan kelam
rinduku….
hasratku…
dahagaku…
dan bayang-bayang geliatmu…
meretas batas yang tlah tertanam…

Jogja, Juni 2005

SONNETS OF MY SOUL

I
O …… please love me not and fly
I can’t bear just looking at you
for the love within me is getting high
It won’t melt away though the blue it can only chew
Please, love me not then I can ease
and there in your eyes shall not be tears
Let the world, and me not, make you pleased
for I cannot give you even a dream to peace.
To me this love bears so many impediments
It alters not, just like the one in sacrament
then these impediments shall belong to you not
or even tear your heart into scrambled spots
You know the hurt I mean it not
but you have to take it though only one shot

II
Lord, thou hast given mee thy luve
for thou art one, it shall be one enough
but trees and men are created many
that then from thee a luve they shall carry
Thou art the luve itself
that fulfills every heart and nothing is left
What luve a man does have
when it grows with branches to the left
and no words from all worlds it cares but of itself
What luve a man does give
when for one and more it takes to live
for a freewill of thine owne spirit it finds its way
and for the one and more the luve will stay
then, into the deepest mourn and sorrow it clings everyday.

III
Lord, not towards thee the blame must be
I, or the devil plays the role, cannot make any controls
of my soul, then lost I am on remembrance upon thee
regrets and grieves, like a dark world, swallow my soul.
Thy own luve is a beauty, thus I dream of laughs and joys
with a secretly growing rose to ease
This is not June that the rose shall grow and fully bloom
to give fragrant and comfort into my deepest room
But it grows, and grows a dream of laughs and joys
for mourn and sorrow I have them to release
Lord, if this is sin, not towards thee the blame must be
for the luve I never reveal
into the darkness I committed and conceal
into her smiles and joys she lets me be

IV
Don’t go, stay here a little bit longer
so that gone all the dreams of anger
and fulfilled then all the desires of hunger
don’t go, stay here then I can be stronger.
O, please come wind and storm
just like a request of a ship to the ocean and
to the dessert a request of the sand
O, please come for thou can give warm
to the hearts of weakness and powerless
O, the mother of the world
the heartbeats I can feel on my shoulders
bring me thousand smiles of tears and get me blurred.
Don’t go, stay here to make things clear
don’t go, stay here though just to remember.

Jogja, December 2001

by Rbe Pramono

Gadis Malam


Mendekap malam
bibirmu membara
lava pada rejang peraduan

Menjemput pagi
tubuhmu mimpi
gontai pada angin jalanan


Lereng Merapi, ujung januari 2011

Kandas


Aku gelisah pada bayangmu mengundang
lekukmu menaklukkan angan yang lama terlelap
mengurai kembali hasrat kembara pada gigir diam
Aku gelisah pada rasaku
kala bayangmu tawarkan sejumput rindu
ragu
maka kupesan sesua peraduan
dengan sehelai cinta renjana

Engkau datang dengan gaun menyala
dengan gincu membara
dengan mozaik cinta bermahkota durja

Aku gelisah dan buta
kala suaramu merdu menghujam telinga
aku melayang
aku berlari
maka kuberikan hadirmu pada daun-daun
kelam di sana
dan kusambitkan sehelai cintaku
pada ranting jurang
gelap di sana


Lereng Merapi, awal februari 2011

Diamku

Diamku adalah air mengalir
tak kau tahu kekuatannya
diamku adalah angin
menelusup pori-pori kulitmu
diamku adalah udara
kau hirup dan bersemayam di otakmu
membuka kesadaranmu
diamku adalah malam
melelapkanmu dalam-dalam dari angkaramu
diamku adalah lautan
yang akan menimangmu lelap dalam buaian tidur abadi
Diamku adalah perlawanan yang tak mengerti henti


Lereng Merapi, februari 2011

Minggu, 30 Januari 2011

Doa Pahlawan Nagari Untuk Petinggi Negri


Kami yang terbaring di sini tidak menagih janji

Kalian seharusnya mengerti

Kami yang terbaring di sini
adalah darah yang tertumpah untuk negri
adalah sejarah hidup yang terpatri
pada setiap hati

Kalian semestinya mengerti

Demokrasi bukanlah keinginan orang sebiji-biji
demokrasi bersandar pada keinginan rakyat hakiki
tlah kami buang jati diri
demi jayanya negri ini
ataukah ingin kalian kami kembali
menjadi nagari sendiri

Buanglah dengki
agar hati dan telinga kalian tak tuli

Kalian harus mengerti


Lereng Merapi, ujung Januari 2011

Sepi

Sepi menggamit,
sepi menggigit
kulihat seekor cicak terjepit
meronta-ronta berselimut jerit
tanpa suara


Lereng Merapi, ujung Januari 2011