selembar kertas teronggok
di pojok ingatan
hurufnya merah meleleh
pada raut muka
serupa darah
pada tiap titik senja
berdentam seribu desah
di selembar kertas
dan kata menggelinjang
memburai
serupa resah
telah menari kaki airmata
pada tiap henti
jeda nafas dalam telut
sujud tanpa raut
airmata bersabung
sengau katakata
melusuhkan kertas ingatan
di sudut kepala
serupa lara
maka harus kuhujamkan rindu
pada laut paling laut
pada jurang paling jurang
pada relung yang tak lagi raung
maka harus kubakar rasa
hingga tanpa sisa
serpih mengudara memerih mata
katakata lunglai
pada kertas ingatan
yang merindui api
Jogja, 24 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar