Selasa, 24 September 2013

Adamu dan Adaku Tanpa Ruang dan Waktu

kupinjam dulu lembarlembar waktu
catatan empatpuluh dua titik perjalanan penuh warna
setengah lebih sudah kugurat di situ
warna apa yang kau pinta, ada
bahkan yang paling hitam pun bernoktah-noktah
atau pun yang paling merah, tak pernah padam

kugali lapislapis tanah ingatan, di titik terujung
masih kusimpan bara rasa yang tak mengenal surut
perciknya melentik di tiap-tiap rindumu
bergemuruh di sekujurku
empatpuluh dua masa tetaplah bungkus yang menganga
bahkan untuk setiap getar di dada

maka tak bisa lagi kumaknai rindu dan cinta
tak cukup lagi kata, tak cukup lagi warna
di pagi dan senja, di siang dan malam
di setiap perhentian dan perjalanan
di setiap hela nafas dan getar dedaunan
di situ adamu dan adaku
melewati batas ruang dan waktu

Kaki Merapi, 24 September 2013

Kamis, 29 Agustus 2013

Pagiku

pagiku penuh darah, meletup-letup di titik-titik syaraf
disapanya lapis-lapis kulit dalam kembaranya menuju jantung
dihembuskan sepoi membangunkan helai-helai
dan menuliskan pada lembar-lembar rasaku
"berbuncahlah denganku selalu
sebab siang kerap kali iri dan melelapkanku,
dan senja selalu tak sabar untuk segera melenakanmu"

dentam langkah dan deru jalanan melaju
pergulatan yang memburu
acap terburu-buru
debu dan resah
asap dan gairah
waktu adalah kekasih yang tergugu

pagiku berbisik padaku
bersimpanglah engkau
agar siang dan senja setia menunggu



Kaki Merapi, 30 Agustus 2013

Pilihan

ada yang menusukkan resah pada pilihan yang tak mudah
pertarungan bayangan melawan simbah keringat
belum kukenali apakah ini meja judi
tempat dadu nasib diputar, dipilin
dan nomor cemas diremas kepala
atau ini jalan bebas hambatan, lempang dan instan

ada yang meniupkan sesah pada hela nafas
panas dingin seperti musim-musim bercinta di dada
dan daun kering di pusar angin



Kaki merapi, 28 Agustus 2013

Jemari Luka

pelan, rinduku mengambang di jemari luka. pernah kau tawarkan basuh lewat sendumu, dan itu menggegarkan geloraku. tak lagi sekedar riak, juga tak cukup liuk, mematuk. tapi seperti katamu, jarak sudah cukup bicara. pagi ini rerumput basah menangkap gelisah sebab semalam kerontang angin bermain-main, dipagut bebatuan. kata-kata kita pun mengambang, rindu di jemari luka.


Kaki Merapi, 26 Agustus 2013

Hari Baru

hari baru
baru saja berlalu segala riuh
hari baru

baru juga menyambut riuh baru
yg sedang berkemas untuk berlalu
kadang sisakan mangu
kadang sisakan rindu



Kaki Merapi, 26 Agustus 2013

Sesah

malam menangkupkan angin kering
menyodorkan padaku
maka kusambit rautnya yang gulita
dengan sajak tanpa jejak
tak perlu dibuat kesal, dibuat ringan saja
agar tak lelah hati
senyum adalah obat maha obat
bagi risau tanpa pangkal tanpa ujung


Kaki Merapi, 21 Agustus 2013

Astana Giri Bangun

sunyi mengepung
menebar aroma kawibawan
yang tak pernah silam


masih terhirup dentam kejayaan
pada gelombang udara yang mengalir
terasa getar kesederhanaan agung
menyirap kata-kata
kebesaran itu bertahta
meski dalam diam



Karanganyar, 18 Agustus 2013 

Tali Rasa

pertalian rasa itu kenyal
tak terurai oleh jarak dan waktu
seperti kehadiran rembulan pada laut pasang
ataupun kecupan ombak pada pasir pantai


Kaki Merapi, 16 Agustus 2013

Jumat, 02 Agustus 2013

TONIGHT

it's already late, my love
the dusk is left behind
you find no more songs of birds so soft
let's set courses in the hallows of mind
but don't sleep
until the tip of dawn winks

let's set this fire, my lass
pile old memories on it
and get them all burnt into ashes
then you and I to the very heart naked
but don't sleep
until the tip of dawn touches

now the hand of dark embraces us
freezing thoughts and faith in it's pole
so give up but only flesh that cannot last
and keep the one to heal the soul
but still, don't sleep
until the tip of dawn comes in



Kaki Merapi, 28 juli 2013


Senin, 15 Juli 2013

Ajari Aku Mewarnai

kembali pagi yang sama menghampiri
adakah yang baru kau tawarkan padaku
agar ada warna pada tetes tinta di catatanku
dan kisahku tidak lagi melulu
tidak lagi selalu
seperti puisi yang kehilangan nadi

barangkali aku mulai berkacamata kuda
melagukan seruling hanya dengan satu nada
dan perlahan membatu suara-suara di ujung jantung
hilang sudah lidah untuk melantunkan kidung

kembali pagi datang menghampiri
kekasih, ajari lagi aku mewarnai

Kaki Merapi, 16 juli 2013

Senin, 01 Juli 2013

Pagi II

pagi berkabut mengucap salam
hatiku tetap bening untukmu, dik



Kaki Merapi, 12 April 2013

Secangkir Madu

15 tahun yang lalu, hari ini
ke ladang kita pergi menanam janji
benih yang lama kita simpan hingga matang
sebelum hari sempat menjelang petang
kau dan aku
dan secangkir madu


jika aku lupa menyirami
jangan kau terpejam bersembunyi
jika kau tak sempat menyapakan pagi
aku bawakan doa dan setangkup puisi
agar ladang ini bersimbah hujan
duka, luka, cinta, dan harapan


demikian kita langitkan airmata
dan mulai menuliskan cerita
pada kelok-kelok perjalanan
pada tiupan angin di dedaunan
pada setiap butir yang dijatuhkan hujan
dan pada setiap jengkal ladang janji kita
cerita hidup kita hingga kelak kita tua
kau dan aku
dan secangkir madu


Kaki Merapi, 2 Juli 2013

Rabu, 12 Juni 2013

BICARA KORUPSI



sesungguhnya aku sungkan
bicara korupsi
entah mana ujung mana pangkal
ia benang kusut yg menjerat kaki
hingga rambut
bahkan menyelusup bulir-bulir nadi
mengikat urat darah tubuh negri

sesungguhnya aku sungkan
bicara korupsi
ia adalah ketrampilan seni tingkat tinggi
hasil olah rasa dan karsa anak negri
dari generasi ke generasi
wajah-wajah bangga disorot tivi
para seniman kelas tinggi

ini negri merdeka
karya seni perlu apresiasi
perlu dirawat dan dijaga
diseleksi
mana yang musti dipangkas
mana yang musti dipupuk biar subur
agar tak sia warisan demokrasi dini
korupsi di setiap lini
di setiap pori
wajah negri

Kaki Merapi, 2 maret 2013

Rabu, 22 Mei 2013

Menua

menua seperti remaja sedang jatuh cinta
ada cemas tanpa alasan
seperti menanti sesuatu tak pasti
ada debar di selasar rasa
membuat langkah kadang gemetar
sebentarsebentar melihat jam
seolah kawatir yang ditunggu
tibatiba sudah berlalu
ada galau seperti rindu tak kenal walau

menua kerap membawa rasa akrab
dengan selongsong waktu

Jarak

mendung bergayut tebal di langit
deras alirnya mendentam di dadaku
dan basah
kuyup di hatimu


Kaki Merapi, 20 Mei 2013

Tanpa Henti

banyak penggal hidup tlah menyulamkan nafas kita
pada kelepak mimpi tanpa henti,
melayarkan perahu pada kelam dan terang
silih berganti
tawamu tetaplah yang dulu,
masih kerap mendesirkan darah
di buluh rindu tak bernama
liukmu juga tak jua lengang dari debur dadaku

berpenggal hidup pula telah mengajarkan kita
cinta musti dilarung pada laut jantung tak berujung
hingga hatimu dan hatiku tak lagi saling genggam
melainkan lebur
melahirkan anak anak rindu tanpa nama

yang tak kenal usang
dulu
kini
dan nanti tanpa henti

Kaki Merapi, 14 Mei 2013

Jumat, 12 April 2013

Pagi

pagi baru saja menutup catatan mimpimu
geliat tubuhmu mematuki titik titik syarafku
maka kubisikkan pada pagi
"jangan kau cepat pergi,
biarkan aku bercanda dengan aromanya"



Kaki Merapi, 11 April 2013

Dik

dik, mari nikmati rinai malam ini
pagi masih enggan terjaga dari lelap
biarlah pekat sembunyikan sejarah
pada pucuknya
dan kita tuai bulir rindu yang berserakan di hati

dik, petik dawai gitar menada dengan senyummu
meluluhkan senja beku yang baru saja berlalu
ia malu pada anak rambutmu
yang bermain-main dengan jantungku

aih dik,
rinai malam tak mau sudah
seperti pelepah rindu
yang selalu basah



Kaki Merapi 10 April 2013

Semisal Dik

semisal engkau berdiri di situ, dik
dan jalanan padat oleh asap kendaraan
tetap saja aku nyalakan semangat
menyibak lalu lalang untuk mengulum senyummu
meski sekejap

semisal engkau duduk di sini, dik
kuberanikan diri menyentuh aromamu
dan menanamnya di jantungku
agar tetap bisa kukenali dirimu
ketika gulita tak lagi bisa kutolak

semisal engkau tak lagi di sini, dik
ijinkan aku mengecup kelebatmu
dan menuangkan dalam segurat puisi
supaya rindu tetap krasan tinggal di hatiku

dik,
aduh, dik...






 

Kaki Merapi 10 April 2013

MATANG


detak tubuh melenguh
ketika batuan hidup bersahabat

Kaki Merapi 10 April 2013

Minggu, 07 April 2013

Kenang

hujan sepanjang sore
percik ingatan menarikan dera
telanjang seperti deru jalanan
barangkali malam akan membiru
seperti hasrat meradang dalam jerang
tanpa arang


Kaki Merapi, 7 Maret 2013

Di Kaki Pagi

kekasih,
mari duduk sini
meresapkan liuk pagi pada hembus angin
urai bunga tebu itu menari di kilau
matamu
pada degup degup dadamu
melautkan seluruh hasrat malam yang lola

mari sini ruahkan mimpi
meleburkan debardebar pelepah cinta
dan melahirkan anak-anak rindu
hingga kita berbingkai senyum
dan berbaring di rumah senja

mari sini menyambut matahari
lupakan sejenak geriap luka yang gemuruh
kita seduh sendu menjadi pupuk rindu
lebur kau dan aku
dalam senyap yang tak lagi bersembilu

Kaki Merapi, 7 April 2013

Perih

kepada pagi
dia titipkan segala mimpi
"nanti malam semua akan kujemput"
dia tak ingin sepi yang merebut


Kaki Merapi, 25 maret 2013

Sumuk

senja sudah lama mengundurkan diri
menitipkan malam lewat celoteh jengkerik
dan sendau dedaunan
tapi didekapnya sepoi
hingga angin mati
dia sisakan sapa matahari
maka senyap berkeringat


Kaki Merapi, 25 Maret 2013

Rabu, 13 Maret 2013

In Memoriam - Boedi Ismanto

pada tutur apa musti kukatakan
setiap titik yang kau letupkan
setiap garis yang kau goreskan
telah menjadi catatan sejarah
dan warna warni mayapada

suara suara mendentangkan nada
requiem
kelepak sayap malam menghambur, sisakan
desah sayu rerumputan oleh kehilangan
menghujam
di sisi rumah semilir air menggericik
mengantar langkah ke tanah merah
doa doa meregang di kesenyapan

derai hujan berkecipak dengan kelepak pagi
setelah malam merontokkan semua janji hati
ke tanah merah
yang bermula telah kembali

rupanya surga tlah cemburu
oleh jejak jejak panjang yang kau gurat
pada urat nadi bumi dan langit
sebab surga tlah cemburu
oleh gurat gurat cintamu
Ia ingin memuarakan cintamu
pada rengkuh maha abadi


Kaki Merapi, 13 Maret 2013

Rabu, 20 Februari 2013

Di Setiapnya


di setiapnya nafasku memburai
di setiapnya getarku menderai
di setiapnya utuhku terberai
di setiapnya teguhku melunglai
di setiapnya ujudku tinggal helai
maka doa memantram doa
dari ujung kaki melintas langit
dan getar gemetar semesta
adalah detak dada
pada jamahNya

Kaki Merapi, 31 01 13

Cinta

cinta serupa buah durian
aromanya tak bisa disembunyikan
dan
cinta pula serupa kopi
pahitnya selalu dirindui
abadi


Kaki Merapi, Februari 2013

Kamis, 24 Januari 2013

Bulan Rindu

bulan benderang pada malam
kabarkan rindu membiru di ruas relung
jemari lentik menggurat kata
pada ranum rasa
kekasih, bukalah hati
mari kita buat surga...

semaikan kecambah rindu dalam tanah basah
hujan musim semi menaburkan hara
untuk tumbuh suburnya kasih
lalu lahirlah anak-anak kata
hadirkan berisik bahagia
di rumah puisi
tanpa batas musim


Yogyakarta, 25 Januari 2013

*. bait kedua adalah gubahan atas komentar Kusnadi Arraihan
    sastrawan Medan

Selasa, 15 Januari 2013

Simfoni

ada yang melintas di antara denyut nadi kehidupan
ketika cahaya memercik dalam permainan
anak-anak mendekap kedua lututnya
sambil menatap langit menggiring warna siluet basah
dan malam meneduhkan segala ketergesaan
tidur dalam dekapan simfoni
damai.
mainkan lagi simfoni itu
agar aku lelap
dan kunikmati percik cahaya
bersama denyut kehidupan
mimpi malamku


Jogjakarta, 15 Januari 2013

Senin, 14 Januari 2013

Gerimis Pagi

kugambar gerimis pagi di teras sini
ada hembus menerpaku
aku tahu, rindumu sedang berlarian di wajahku
maka kupentang pintupintu rindu
sambil kusapu cercah luka penantian di lantai

kugambar gerimis pagi
tiap rinainya adalah wajahmu

Jogja, 09 Januari 2013

Waktu

waktu kerap terlupa
kerap bahkan hilang makna
taut hati kemudian menjadi kunci
di situ alam bicara



Kaki Merapi, 14 Januari 2013