Angin membawa desah senja
mengusap gerit hati menanti detik,
menghantar sangar matahari menapak
gigir peraduan semesta.
Kumandang puja membelah angkasa
demi merengkuh bumi ilahi,
gaung para malaikat mungil melantun
menembus batas semesta,
menguap gigil ombak geriap menemu pantai,
meruyak dendam air bersulur mengecup samudra,
seperti awan merindu hujan agar melebur alam.
Maka ketika detak beduk mengetuk pintu surga,
sempurnalah kisah abadi cinta ilahi.
Lereng Merapi, agustus 2010.
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Selasa, 17 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar