Senin, 16 Agustus 2010

Rinduku tak bersambut

Rinduku tak bersambut
rasaku tak lagi bisa bergayut
bayangmu mengabur ditelan ketidakpastian
senyummu memudar meremas angan
Aku yang berharap,
tak lagi mampu mengucap
Aku yang berangan,
masih mencoba tuk bertahan,
hanya tuk bisa merengkuhmu,
mendekapmu walau selintas bayang.


Jogja, awal Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUJAN PAGI

 hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...