II
Sosokmu menghanyutkan serpihan dedaunan jiwa
menguggugat bahana suara tanpa suara
Kucari-cari
diantara jemari hati
Selubung kabut pagi masih mengambang
usai tertunai sembahyang hilang
Seperti mimpi pada seonggok jerami basah
Tiada yang tertuai dari debur yang resah
Rintihku memanggilmu
bersama malaikat di ujung malam
dan deru angin membisu
Sapamu mendera rimba pilu
masih tersisa guratan kelam
pada setiap sendi berbalut ngilu.
Jogja, April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar