Kamis, 02 September 2010

SERIBU INGIN...

Maafkan aku... karna tak mampu membendung lajunya rindu
yang tiba-tiba menggebu...
yang tiba-tiba mendesah dalam sepintas gumpalan tatap
yang mudah pecah...
yang tiba-tiba menggelinjang menyusuri segenap syaraf-syaraf
yang mengencang...
yang menorehkan pedih saat kenyataan angan
mulai lemah tertatih-tatih...

Maafkan aku... karna sekejap sua menuai cinta
dan memupus mimpi mungkin saat hari berganti
dan kembali sepi menghangati diri
... karna terpendar kerling memaksaku berpaling
padamu ketika kita tak bisa bersaling....
... karna serekah tawamu membasah jiwaku...
mendekapku dalam ilusi musim semi
yang tak kuingin semu

Maafkan aku... karna tlah memberimu rindu
dan tak mampu memberi walau sekedar kecup
penghangat harapan yang mungkin kelu...
... karna menguntaikanmu cinta
dan tak mampu memenuhkan walau sekelumit makna
penebus sepimu dalam kelamnya angan-angan...

Maafkan aku... walau kuingin
seribu ingin
menjadikannya nyata
menjadikannya nyata
dan menjadikannya nyata
untuk kita...
Walau kuingin... seribu ingin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUJAN PAGI

 hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...