Maafkan aku... karna tak mampu membendung lajunya rindu
yang tiba-tiba menggebu...
yang tiba-tiba mendesah dalam sepintas gumpalan tatap
yang mudah pecah...
yang tiba-tiba menggelinjang menyusuri segenap syaraf-syaraf
yang mengencang...
yang menorehkan pedih saat kenyataan angan
mulai lemah tertatih-tatih...
Maafkan aku... karna sekejap sua menuai cinta
dan memupus mimpi mungkin saat hari berganti
dan kembali sepi menghangati diri
... karna terpendar kerling memaksaku berpaling
padamu ketika kita tak bisa bersaling....
... karna serekah tawamu membasah jiwaku...
mendekapku dalam ilusi musim semi
yang tak kuingin semu
Maafkan aku... karna tlah memberimu rindu
dan tak mampu memberi walau sekedar kecup
penghangat harapan yang mungkin kelu...
... karna menguntaikanmu cinta
dan tak mampu memenuhkan walau sekelumit makna
penebus sepimu dalam kelamnya angan-angan...
Maafkan aku... walau kuingin
seribu ingin
menjadikannya nyata
menjadikannya nyata
dan menjadikannya nyata
untuk kita...
Walau kuingin... seribu ingin...
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Kamis, 02 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
it's already late, my love the dusk is left behind you find no more songs of birds so soft let's set courses in the hallows of mi...
-
the morning comes and caresses your face and I hold your name along my days I swear to the sun of the love I slipped in your dream I di...
-
Baru saja terlempar dari balik jendela selembar tisu tergolek di tanah basah jelaga mata tlah terbuang secuil gelisah pada patahnya Gem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar