Sekejap laraku terbanting pada senyummu,
saat kau lambaikan angin berpasir dari hatimu.
Apakah engkau yang hadir menunggang kuda liar
dari surga mimpi?
Karna jejakmu jelas tergambar
pada dinding retak di pelupuk mataku.
Coba katakan pada luka
gemulaimu adalah sakit tak terkata pada rasa.
Atau engkau mungkin enggan berbaku sapa.
Kisahku tersandung bebatuan catatan hidupmu
yang terserak pada kelam,
jejakpun tenggelam.
Cobalah kau urai gemeretak rasa yang tertindih senyap,
luka ini sunyi
Sejenak laraku terhujam pada senyummu,
gelisah pada lampu jalanan tersaput temaram,
mungkin detak gundah bersabung
di linang pelupuk mata,
luka ini kembali sunyi
atau engkau mungkin enggan berbagi…
Karanganom, akhir agustus 2010.
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Senin, 30 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
it's already late, my love the dusk is left behind you find no more songs of birds so soft let's set courses in the hallows of mi...
-
the morning comes and caresses your face and I hold your name along my days I swear to the sun of the love I slipped in your dream I di...
-
Baru saja terlempar dari balik jendela selembar tisu tergolek di tanah basah jelaga mata tlah terbuang secuil gelisah pada patahnya Gem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar