Lambaikan anganmu tuk bantu mengayuh bidukku
rentang sang kala tlah di depan mata karna aku melaju
sementara engkau di batas cakrawala menatapku
Di sini tengah kubangun pondok kedua kita
coba kau lihat, ada potret kita
bibirmu merekah, wajahmu tengadah,
dan tanganmu terentang, engkau berlari padaku mengusir gundah
Ada empang dengan ikan berpasang di bawah dan
katak berpasang di atas teratai putih tak pernah layu
Ada serumpun bambu dan sepasang kupu bercumbu melindas waktu
Ada angin di sini menemaniku
dia akan datang menjemputmu
membawamu lagi padaku, seperti dulu.
Jogja, Juni 2010
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Kamis, 02 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar