Minggu, 20 November 2011

Jemari Kita Tak Lagi Melukis Awan

Pada jejak langkah kutuliskan catatan kita
ruah pada jalanjalan ingatan
kususun satusatu di cangkir;
tempat kita menyruput rindu

sisihkan dulu beku pesisir hati
biarkan arak gelombang mencumbui pantai
tempat dulu kita berbagi sunyi
hanya nafas saling melumat
dan degup dada saling berkejaran
berselimut debur laut

tak perlu tanya kemana perahu melaju
kita layarkan saja angin sesukanya
dan kita menungganginya
buihbuih samudra adalah bulirbulir rindu
yang tak pernah usang
meski kita tlah berbincang panjang

di sini
jemari kita tak lagi melukis awan


Kaki Merapi, 18 November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUJAN PAGI

 hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...