Ini malam anganku terberai menyecap aroma
yang kau tebar lewat desau
kerjap matamu berkerling dengan rembulan
mengundang rasaku merenjana
sepertinya malam tengah bersetubuh dengan hasratku
karna setiap bulir darahku meletupletup
bak terjerang di titik didih
dan setiap simpul syaraf menggeletar saling tindih
Duhai kekasih,
angin diamdiam datang membentangkan rentang
maka rinduku kembali pada dedaunan tergantang
tersisa kerlingmu perlahan melenggang
hilang
Duhai kekasih...
Kaki Merapi, 21 Agustus 2011
Ilustrasi gambar adalah lukisan karya Lim Sahih
digunakan bukan untuk tujuan komersial
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Minggu, 21 Agustus 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar