Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Senin, 20 Desember 2010
Belati di Rusukmu
Seribu bergolak menyesak, meregang
mencari celah di antara serpih syaraf menegang
seribu nafas memburu
tak jeda memacu paru-paru menghirup sembilu
perlahan memudar karang batin tersapu
geriap bayang impian semu
Pergulatan ini mesti berakhir
tapi datang selintas tanya, “bagaimana?”
Tiba-tiba di tanganku tergenggam belati
terayun dan menikam rusukmu...
Lereng Merapi, desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar