Rabu, 17 November 2010

Desah

Wajahmu hadir berselimut kabut
lumer dalam tungku jiwa

menelusup dalam tiap bulir darah
aku mendesah
pada sepenggal rembulan malam.

Ada yang tersisa dari pergumulan hitam
wajahmu tengadah
menyambut kecupan sebilah buluh cinta terkejam
matamu terpejam
merintih dalam hujam sepucuk rindu terlarang
aku mendesah
pada sepenggal suram rembulan malam


Yogyakarta, November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUJAN PAGI

 hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...