Kekasih,
lihatlah awan berkejaran mengarak matahari mengusap hati kita.
Kilaumu adalah dedaunan pagi berpucuk embun,
sekejap mengurai pesona merasuk jiwa.
Senyummu adalah melodi pemain harpa mendawaikan lenguh cintanya.
Dia tebarkan nada menelusup udara,
menyesaki kepala kita tentang asmara di mimpi awan.
Malam tlah larut, tidurlah tidur kekasih.
Kukirimkan rindu lewat denting angin menelusup hatimu,
agar mimpimu berselimut hangat paduan angan kita.
Yogyakarta, November 2010
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Rabu, 17 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar