Impian selintas malam
Bulan suram menggantung di awan kelam
Pucuk rindu di ujung daun menggoyang temaram
Burung malam mengibaskan hasrat kita ditelan salam
Kuseduh secangkir kopi dua rasa …
kuhirup nafas surga berkelana di tepian senja
Wahai dewi malamku dalam temaram kelam
malam tlah sampaikan salam sebelum tiba perpisahan
Impian selintas malam
Bulan suram menggantung di awan kelam
rinduku….
hasratku…
dahagaku…
dan bayang-bayang geliatmu…
meretas batas yang tlah tertanam…
Jogja, Juni 2005
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...

Juni 2005? Wow, sekarang sudah 2011.
BalasHapusItu puisi lama yang baru diupload, mas...
BalasHapusThanks sudah mampir