tak hanya di tengah kota
di sudut dan di banyak selasar
pertandangan hidup dibungkus kata kata semu
merah, hitam, bukan warna sebenarnya
sampah sosial dibingkai parfum peradaban
orang orang berdesakan di gubuk gubuk wangi
dan berpagar besi
anak anak bermain di bias matahari
aku menyaksikan kepedihan
pada tawa berkalung luka
cermin cermin retak
wajah wajah penuh bedak
orang orang berdagang akuarium
tak lagi beda pria dan wanita
mereka sudah sama bergincu tebal
lidah lidah beraroma cuka
dan topeng menjadi dewa
di tanah becek pinggiran kota
apalagi di gedung gedung serupa nirwana
orang orang menari di genangan luka
luka sosial
luka moral
luka spiritual
entah,
aku harus berduka
atau tertawa
Jogja, 14 Juli 2018
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Jumat, 02 November 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
it's already late, my love the dusk is left behind you find no more songs of birds so soft let's set courses in the hallows of mi...
-
the morning comes and caresses your face and I hold your name along my days I swear to the sun of the love I slipped in your dream I di...
-
Baru saja terlempar dari balik jendela selembar tisu tergolek di tanah basah jelaga mata tlah terbuang secuil gelisah pada patahnya Gem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar