sudah kau tusuk riuh
dengan rusuh
kata kata berkarat
dari sudut sudut sarat muslihat
memang sajakmu demikian matahari
pada perbatasan remang pagi
sekaligus kokok jago yang berderap
pada jiwa jiwa yang dipaksa lelap
duhai engkau, mengertilah
kosongmu sudah lahirkan luka
jiwa jiwa melepuh berbalut bara
orang orang kemudian menenun gelisah
duhai engkau, lihatlah
kata kata yang kau umbar
bahkan air laut pun terbakar
kau tuang angkara dari lembah lembah
Sukmawati,
tak lagi puisi kau saji
tapi belati merajam bumi pertiwi
karena batinmu kelam
berlumut dan tenggelam
dalam hitam kolam
Jogja, 03 April 2018
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Sabtu, 07 April 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar