Rabu, 30 Maret 2016

GDI

di muara sungai ini kita bertemu
melalui liuk perjalanan dari berbagai hulu
di segenap penjuru
sudah pula garis alam setiap kepala membawa beda
di situ sejatinya letak peraduan segala rasa
di situ juga tungku menyala
mematangkan jiwa jiwa kembara
bukan untuk mengeja perih
serupa jerit peluit memanggil sunyi
bukan pula ajang untuk membakar hangus
liuk perjalanan yang telah mangkus

di panggung pedalangan nir rupa
kelir dan pelepah melembah untuk manembah
dan para wayang bersilih peran
bukan untuk sang dalang bisa sesorah
hingga pentas berderak menawarkan resah
yang tak hendak sudah

apa yang mau dicari
sudah penuh bukan dengan ilmu mumpuni?
yang tentu tidak untuk bermegah diri
mungkin sudah pada lupa
ketika telunjuk menudingkan dengki
ke dada sendiri empat jari hujamkan benci

tak perlu lagi bertanya siapa memulai
tapi buktikan, siapa punya nyali mengakhiri
riuh pertikaian yang menjadi jadi
ia yang bertindak mengakhiri
layak disebut yang sejati
dan ia yang berkelit di balik rimbun kata
tak lain adalah jiwa yang merana


Kaki Merapi 18 Maret 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUJAN PAGI

 hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...