Jumat, 12 April 2013

Dik

dik, mari nikmati rinai malam ini
pagi masih enggan terjaga dari lelap
biarlah pekat sembunyikan sejarah
pada pucuknya
dan kita tuai bulir rindu yang berserakan di hati

dik, petik dawai gitar menada dengan senyummu
meluluhkan senja beku yang baru saja berlalu
ia malu pada anak rambutmu
yang bermain-main dengan jantungku

aih dik,
rinai malam tak mau sudah
seperti pelepah rindu
yang selalu basah



Kaki Merapi 10 April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUJAN PAGI

 hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...