kupinjam dulu lembarlembar waktu
catatan empatpuluh dua titik perjalanan penuh warna
setengah lebih sudah kugurat di situ
warna apa yang kau pinta, ada
bahkan yang paling hitam pun bernoktah-noktah
atau pun yang paling merah, tak pernah padam
kugali lapislapis tanah ingatan, di titik terujung
masih kusimpan bara rasa yang tak mengenal surut
perciknya melentik di tiap-tiap rindumu
bergemuruh di sekujurku
empatpuluh dua masa tetaplah bungkus yang menganga
bahkan untuk setiap getar di dada
maka tak bisa lagi kumaknai rindu dan cinta
tak cukup lagi kata, tak cukup lagi warna
di pagi dan senja, di siang dan malam
di setiap perhentian dan perjalanan
di setiap hela nafas dan getar dedaunan
di situ adamu dan adaku
melewati batas ruang dan waktu
Kaki Merapi, 24 September 2013
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Selasa, 24 September 2013
Kamis, 29 Agustus 2013
Pagiku
pagiku penuh darah, meletup-letup di titik-titik syaraf
disapanya lapis-lapis kulit dalam kembaranya menuju jantung
dihembuskan sepoi membangunkan helai-helai
dan menuliskan pada lembar-lembar rasaku
"berbuncahlah denganku selalu
sebab siang kerap kali iri dan melelapkanku,
dan senja selalu tak sabar untuk segera melenakanmu"
dentam langkah dan deru jalanan melaju
pergulatan yang memburu
acap terburu-buru
debu dan resah
asap dan gairah
waktu adalah kekasih yang tergugu
pagiku berbisik padaku
bersimpanglah engkau
agar siang dan senja setia menunggu
Kaki Merapi, 30 Agustus 2013
disapanya lapis-lapis kulit dalam kembaranya menuju jantung
dihembuskan sepoi membangunkan helai-helai
dan menuliskan pada lembar-lembar rasaku
"berbuncahlah denganku selalu
sebab siang kerap kali iri dan melelapkanku,
dan senja selalu tak sabar untuk segera melenakanmu"
dentam langkah dan deru jalanan melaju
pergulatan yang memburu
acap terburu-buru
debu dan resah
asap dan gairah
waktu adalah kekasih yang tergugu
pagiku berbisik padaku
bersimpanglah engkau
agar siang dan senja setia menunggu
Kaki Merapi, 30 Agustus 2013
Pilihan
ada yang menusukkan resah pada pilihan yang tak mudah
pertarungan bayangan melawan simbah keringat
belum kukenali apakah ini meja judi
tempat dadu nasib diputar, dipilin
dan nomor cemas diremas kepala
atau ini jalan bebas hambatan, lempang dan instan
ada yang meniupkan sesah pada hela nafas
panas dingin seperti musim-musim bercinta di dada
dan daun kering di pusar angin
Kaki merapi, 28 Agustus 2013
pertarungan bayangan melawan simbah keringat
belum kukenali apakah ini meja judi
tempat dadu nasib diputar, dipilin
dan nomor cemas diremas kepala
atau ini jalan bebas hambatan, lempang dan instan
ada yang meniupkan sesah pada hela nafas
panas dingin seperti musim-musim bercinta di dada
dan daun kering di pusar angin
Kaki merapi, 28 Agustus 2013
Jemari Luka
pelan,
rinduku mengambang di jemari luka. pernah kau tawarkan basuh lewat
sendumu, dan itu menggegarkan geloraku. tak lagi sekedar riak, juga tak
cukup liuk, mematuk. tapi seperti katamu, jarak sudah cukup bicara. pagi
ini rerumput basah menangkap gelisah sebab semalam kerontang angin
bermain-main, dipagut bebatuan. kata-kata kita pun mengambang, rindu di
jemari luka.
Kaki Merapi, 26 Agustus 2013
Kaki Merapi, 26 Agustus 2013
Hari Baru
hari baru
baru saja berlalu segala riuh
hari baru
baru juga menyambut riuh baru
yg sedang berkemas untuk berlalu
kadang sisakan mangu
kadang sisakan rindu
Kaki Merapi, 26 Agustus 2013
baru saja berlalu segala riuh
hari baru
baru juga menyambut riuh baru
yg sedang berkemas untuk berlalu
kadang sisakan mangu
kadang sisakan rindu
Kaki Merapi, 26 Agustus 2013
Sesah
malam
menangkupkan angin kering
menyodorkan padaku
maka kusambit rautnya yang gulita
dengan sajak tanpa jejak
tak perlu dibuat kesal, dibuat ringan saja
agar tak lelah hati
senyum adalah obat maha obat
bagi risau tanpa pangkal tanpa ujung
Kaki Merapi, 21 Agustus 2013
menyodorkan padaku
maka kusambit rautnya yang gulita
dengan sajak tanpa jejak
tak perlu dibuat kesal, dibuat ringan saja
agar tak lelah hati
senyum adalah obat maha obat
bagi risau tanpa pangkal tanpa ujung
Kaki Merapi, 21 Agustus 2013
Astana Giri Bangun
sunyi mengepung
menebar aroma kawibawan
yang tak pernah silam
masih terhirup dentam kejayaan
pada gelombang udara yang mengalir
terasa getar kesederhanaan agung
menyirap kata-kata
kebesaran itu bertahta
meski dalam diam
Karanganyar, 18 Agustus 2013
menebar aroma kawibawan
yang tak pernah silam
masih terhirup dentam kejayaan
pada gelombang udara yang mengalir
terasa getar kesederhanaan agung
menyirap kata-kata
kebesaran itu bertahta
meski dalam diam
Karanganyar, 18 Agustus 2013
Tali Rasa
pertalian
rasa itu kenyal
tak terurai oleh jarak dan waktu
seperti kehadiran rembulan pada laut pasang
ataupun kecupan ombak pada pasir pantai
Kaki Merapi, 16 Agustus 2013
tak terurai oleh jarak dan waktu
seperti kehadiran rembulan pada laut pasang
ataupun kecupan ombak pada pasir pantai
Kaki Merapi, 16 Agustus 2013
Jumat, 02 Agustus 2013
TONIGHT
it's already late, my love
the dusk is left behind
you find no more songs of birds so soft
let's set courses in the hallows of mind
but don't sleep
until the tip of dawn winks
let's set this fire, my lass
pile old memories on it
and get them all burnt into ashes
then you and I to the very heart naked
but don't sleep
until the tip of dawn touches
now the hand of dark embraces us
freezing thoughts and faith in it's pole
so give up but only flesh that cannot last
and keep the one to heal the soul
but still, don't sleep
until the tip of dawn comes in
Kaki Merapi, 28 juli 2013
the dusk is left behind
you find no more songs of birds so soft
let's set courses in the hallows of mind
but don't sleep
until the tip of dawn winks
let's set this fire, my lass
pile old memories on it
and get them all burnt into ashes
then you and I to the very heart naked
but don't sleep
until the tip of dawn touches
now the hand of dark embraces us
freezing thoughts and faith in it's pole
so give up but only flesh that cannot last
and keep the one to heal the soul
but still, don't sleep
until the tip of dawn comes in
Kaki Merapi, 28 juli 2013
Senin, 15 Juli 2013
Ajari Aku Mewarnai
kembali pagi yang sama menghampiri
adakah yang baru kau tawarkan padaku
agar ada warna pada tetes tinta di catatanku
dan kisahku tidak lagi melulu
tidak lagi selalu
seperti puisi yang kehilangan nadi
barangkali aku mulai berkacamata kuda
melagukan seruling hanya dengan satu nada
dan perlahan membatu suara-suara di ujung jantung
hilang sudah lidah untuk melantunkan kidung
kembali pagi datang menghampiri
kekasih, ajari lagi aku mewarnai
Kaki Merapi, 16 juli 2013
adakah yang baru kau tawarkan padaku
agar ada warna pada tetes tinta di catatanku
dan kisahku tidak lagi melulu
tidak lagi selalu
seperti puisi yang kehilangan nadi
barangkali aku mulai berkacamata kuda
melagukan seruling hanya dengan satu nada
dan perlahan membatu suara-suara di ujung jantung
hilang sudah lidah untuk melantunkan kidung
kembali pagi datang menghampiri
kekasih, ajari lagi aku mewarnai
Kaki Merapi, 16 juli 2013
Senin, 01 Juli 2013
Secangkir Madu
15 tahun yang lalu, hari ini
ke ladang kita pergi menanam janji
benih yang lama kita simpan hingga matang
sebelum hari sempat menjelang petang
kau dan aku
dan secangkir madu
jika aku lupa menyirami
jangan kau terpejam bersembunyi
jika kau tak sempat menyapakan pagi
aku bawakan doa dan setangkup puisi
agar ladang ini bersimbah hujan
duka, luka, cinta, dan harapan
demikian kita langitkan airmata
dan mulai menuliskan cerita
pada kelok-kelok perjalanan
pada tiupan angin di dedaunan
pada setiap butir yang dijatuhkan hujan
dan pada setiap jengkal ladang janji kita
cerita hidup kita hingga kelak kita tua
kau dan aku
dan secangkir madu
Kaki Merapi, 2 Juli 2013
ke ladang kita pergi menanam janji
benih yang lama kita simpan hingga matang
sebelum hari sempat menjelang petang
kau dan aku
dan secangkir madu
jika aku lupa menyirami
jangan kau terpejam bersembunyi
jika kau tak sempat menyapakan pagi
aku bawakan doa dan setangkup puisi
agar ladang ini bersimbah hujan
duka, luka, cinta, dan harapan
demikian kita langitkan airmata
dan mulai menuliskan cerita
pada kelok-kelok perjalanan
pada tiupan angin di dedaunan
pada setiap butir yang dijatuhkan hujan
dan pada setiap jengkal ladang janji kita
cerita hidup kita hingga kelak kita tua
kau dan aku
dan secangkir madu
Kaki Merapi, 2 Juli 2013
Rabu, 12 Juni 2013
BICARA KORUPSI
sesungguhnya aku sungkan
bicara korupsi
entah mana ujung mana pangkal
ia benang kusut yg menjerat
kaki
hingga rambut
bahkan menyelusup bulir-bulir
nadi
mengikat urat darah tubuh
negri
sesungguhnya aku sungkan
bicara korupsi
ia adalah ketrampilan seni
tingkat tinggi
hasil olah rasa dan karsa
anak negri
dari generasi ke generasi
wajah-wajah bangga disorot
tivi
para seniman kelas tinggi
ini negri merdeka
karya seni perlu apresiasi
perlu dirawat dan dijaga
diseleksi
mana yang musti dipangkas
mana yang musti dipupuk biar
subur
agar tak sia warisan demokrasi
dini
korupsi di setiap lini
di setiap pori
wajah negri
Kaki Merapi, 2 maret 2013
Rabu, 22 Mei 2013
Menua
menua seperti remaja sedang jatuh cinta
ada cemas tanpa alasan
seperti menanti sesuatu tak pasti
ada debar di selasar rasa
membuat langkah kadang gemetar
sebentarsebentar melihat jam
seolah kawatir yang ditunggu
tibatiba sudah berlalu
ada galau seperti rindu tak kenal walau
menua kerap membawa rasa akrab
dengan selongsong waktu
ada cemas tanpa alasan
seperti menanti sesuatu tak pasti
ada debar di selasar rasa
membuat langkah kadang gemetar
sebentarsebentar melihat jam
seolah kawatir yang ditunggu
tibatiba sudah berlalu
ada galau seperti rindu tak kenal walau
menua kerap membawa rasa akrab
dengan selongsong waktu
Jarak
mendung bergayut tebal di langit
deras alirnya mendentam di dadaku
dan basah
kuyup di hatimu
Kaki Merapi, 20 Mei 2013
deras alirnya mendentam di dadaku
dan basah
kuyup di hatimu
Kaki Merapi, 20 Mei 2013
Tanpa Henti
banyak penggal hidup tlah menyulamkan nafas kita
pada kelepak mimpi tanpa henti,
melayarkan perahu pada kelam dan terang
silih berganti
tawamu tetaplah yang dulu,
masih kerap mendesirkan darah
di buluh rindu tak bernama
liukmu juga tak jua lengang dari debur dadaku
berpenggal hidup pula telah mengajarkan kita
cinta musti dilarung pada laut jantung tak berujung
hingga hatimu dan hatiku tak lagi saling genggam
melainkan lebur
melahirkan anak anak rindu tanpa nama
yang tak kenal usang
dulu
kini
dan nanti tanpa henti
Kaki Merapi, 14 Mei 2013
pada kelepak mimpi tanpa henti,
melayarkan perahu pada kelam dan terang
silih berganti
tawamu tetaplah yang dulu,
masih kerap mendesirkan darah
di buluh rindu tak bernama
liukmu juga tak jua lengang dari debur dadaku
berpenggal hidup pula telah mengajarkan kita
cinta musti dilarung pada laut jantung tak berujung
hingga hatimu dan hatiku tak lagi saling genggam
melainkan lebur
melahirkan anak anak rindu tanpa nama
yang tak kenal usang
dulu
kini
dan nanti tanpa henti
Kaki Merapi, 14 Mei 2013
Jumat, 12 April 2013
Pagi
pagi baru saja menutup catatan mimpimu
geliat tubuhmu mematuki titik titik syarafku
maka kubisikkan pada pagi
"jangan kau cepat pergi,
biarkan aku bercanda dengan aromanya"
Kaki Merapi, 11 April 2013
geliat tubuhmu mematuki titik titik syarafku
maka kubisikkan pada pagi
"jangan kau cepat pergi,
biarkan aku bercanda dengan aromanya"
Kaki Merapi, 11 April 2013
Dik
dik, mari nikmati rinai malam ini
pagi masih enggan terjaga dari lelap
biarlah pekat sembunyikan sejarah
pada pucuknya
dan kita tuai bulir rindu yang berserakan di hati
dik, petik dawai gitar menada dengan senyummu
meluluhkan senja beku yang baru saja berlalu
ia malu pada anak rambutmu
yang bermain-main dengan jantungku
aih dik,
rinai malam tak mau sudah
seperti pelepah rindu
yang selalu basah
Kaki Merapi 10 April 2013
pagi masih enggan terjaga dari lelap
biarlah pekat sembunyikan sejarah
pada pucuknya
dan kita tuai bulir rindu yang berserakan di hati
dik, petik dawai gitar menada dengan senyummu
meluluhkan senja beku yang baru saja berlalu
ia malu pada anak rambutmu
yang bermain-main dengan jantungku
aih dik,
rinai malam tak mau sudah
seperti pelepah rindu
yang selalu basah
Kaki Merapi 10 April 2013
Semisal Dik
semisal engkau berdiri di situ, dik
dan jalanan padat oleh asap kendaraan
tetap saja aku nyalakan semangat
menyibak lalu lalang untuk mengulum senyummu
meski sekejap
semisal engkau duduk di sini, dik
kuberanikan diri menyentuh aromamu
dan menanamnya di jantungku
agar tetap bisa kukenali dirimu
ketika gulita tak lagi bisa kutolak
semisal engkau tak lagi di sini, dik
ijinkan aku mengecup kelebatmu
dan menuangkan dalam segurat puisi
supaya rindu tetap krasan tinggal di hatiku
dik,
aduh, dik...
Kaki Merapi 10 April 2013
dan jalanan padat oleh asap kendaraan
tetap saja aku nyalakan semangat
menyibak lalu lalang untuk mengulum senyummu
meski sekejap
semisal engkau duduk di sini, dik
kuberanikan diri menyentuh aromamu
dan menanamnya di jantungku
agar tetap bisa kukenali dirimu
ketika gulita tak lagi bisa kutolak
semisal engkau tak lagi di sini, dik
ijinkan aku mengecup kelebatmu
dan menuangkan dalam segurat puisi
supaya rindu tetap krasan tinggal di hatiku
dik,
aduh, dik...
Kaki Merapi 10 April 2013
Minggu, 07 April 2013
Kenang
hujan sepanjang sore
percik ingatan menarikan dera
telanjang seperti deru jalanan
barangkali malam akan membiru
seperti hasrat meradang dalam jerang
tanpa arang
Kaki Merapi, 7 Maret 2013
percik ingatan menarikan dera
telanjang seperti deru jalanan
barangkali malam akan membiru
seperti hasrat meradang dalam jerang
tanpa arang
Kaki Merapi, 7 Maret 2013
Di Kaki Pagi
kekasih,
mari duduk sini
meresapkan liuk pagi pada hembus angin
urai bunga tebu itu menari di kilau
matamu
pada degup degup dadamu
melautkan seluruh hasrat malam yang lola
mari sini ruahkan mimpi
meleburkan debardebar pelepah cinta
dan melahirkan anak-anak rindu
hingga kita berbingkai senyum
dan berbaring di rumah senja
mari sini menyambut matahari
lupakan sejenak geriap luka yang gemuruh
kita seduh sendu menjadi pupuk rindu
lebur kau dan aku
dalam senyap yang tak lagi bersembilu
Kaki Merapi, 7 April 2013
mari duduk sini
meresapkan liuk pagi pada hembus angin
urai bunga tebu itu menari di kilau
matamu
pada degup degup dadamu
melautkan seluruh hasrat malam yang lola
mari sini ruahkan mimpi
meleburkan debardebar pelepah cinta
dan melahirkan anak-anak rindu
hingga kita berbingkai senyum
dan berbaring di rumah senja
mari sini menyambut matahari
lupakan sejenak geriap luka yang gemuruh
kita seduh sendu menjadi pupuk rindu
lebur kau dan aku
dalam senyap yang tak lagi bersembilu
Kaki Merapi, 7 April 2013
Perih
kepada pagi
dia titipkan segala mimpi
"nanti malam semua akan kujemput"
dia tak ingin sepi yang merebut
Kaki Merapi, 25 maret 2013
dia titipkan segala mimpi
"nanti malam semua akan kujemput"
dia tak ingin sepi yang merebut
Kaki Merapi, 25 maret 2013
Sumuk
senja sudah lama mengundurkan diri
menitipkan malam lewat celoteh jengkerik
dan sendau dedaunan
tapi didekapnya sepoi
hingga angin mati
dia sisakan sapa matahari
maka senyap berkeringat
Kaki Merapi, 25 Maret 2013
menitipkan malam lewat celoteh jengkerik
dan sendau dedaunan
tapi didekapnya sepoi
hingga angin mati
dia sisakan sapa matahari
maka senyap berkeringat
Kaki Merapi, 25 Maret 2013
Rabu, 13 Maret 2013
In Memoriam - Boedi Ismanto
pada tutur apa musti kukatakan
setiap titik yang kau letupkan
setiap garis yang kau goreskan
telah menjadi catatan sejarah
dan warna warni mayapada
suara suara mendentangkan nada
requiem
kelepak sayap malam menghambur, sisakan
desah sayu rerumputan oleh kehilangan
menghujam
di sisi rumah semilir air menggericik
mengantar langkah ke tanah merah
doa doa meregang di kesenyapan
derai hujan berkecipak dengan kelepak pagi
setelah malam merontokkan semua janji hati
ke tanah merah
yang bermula telah kembali
rupanya surga tlah cemburu
oleh jejak jejak panjang yang kau gurat
pada urat nadi bumi dan langit
sebab surga tlah cemburu
oleh gurat gurat cintamu
Ia ingin memuarakan cintamu
pada rengkuh maha abadi
Kaki Merapi, 13 Maret 2013
setiap titik yang kau letupkan
setiap garis yang kau goreskan
telah menjadi catatan sejarah
dan warna warni mayapada
suara suara mendentangkan nada
requiem
kelepak sayap malam menghambur, sisakan
desah sayu rerumputan oleh kehilangan
menghujam
di sisi rumah semilir air menggericik
mengantar langkah ke tanah merah
doa doa meregang di kesenyapan
derai hujan berkecipak dengan kelepak pagi
setelah malam merontokkan semua janji hati
ke tanah merah
yang bermula telah kembali
rupanya surga tlah cemburu
oleh jejak jejak panjang yang kau gurat
pada urat nadi bumi dan langit
sebab surga tlah cemburu
oleh gurat gurat cintamu
Ia ingin memuarakan cintamu
pada rengkuh maha abadi
Kaki Merapi, 13 Maret 2013
Rabu, 20 Februari 2013
Di Setiapnya
di setiapnya nafasku memburai
di setiapnya getarku menderai
di setiapnya utuhku terberai
di setiapnya teguhku melunglai
di setiapnya ujudku tinggal helai
maka doa memantram doa
dari ujung kaki melintas langit
dan getar gemetar semesta
adalah detak dada
pada jamahNya
Kaki Merapi, 31 01 13
Cinta
cinta serupa buah durian
aromanya tak bisa disembunyikan
dan
cinta pula serupa kopi
pahitnya selalu dirindui
abadi
Kaki Merapi, Februari 2013
aromanya tak bisa disembunyikan
dan
cinta pula serupa kopi
pahitnya selalu dirindui
abadi
Kaki Merapi, Februari 2013
Kamis, 24 Januari 2013
Bulan Rindu
bulan benderang pada malam
kabarkan rindu membiru di ruas relung
jemari lentik menggurat kata
pada ranum rasa
kekasih, bukalah hati
mari kita buat surga...
semaikan kecambah rindu dalam tanah basah
hujan musim semi menaburkan hara
untuk tumbuh suburnya kasih
lalu lahirlah anak-anak kata
hadirkan berisik bahagia
di rumah puisi
tanpa batas musim
Yogyakarta, 25 Januari 2013
*. bait kedua adalah gubahan atas komentar Kusnadi Arraihan
sastrawan Medan
kabarkan rindu membiru di ruas relung
jemari lentik menggurat kata
pada ranum rasa
kekasih, bukalah hati
mari kita buat surga...
semaikan kecambah rindu dalam tanah basah
hujan musim semi menaburkan hara
untuk tumbuh suburnya kasih
lalu lahirlah anak-anak kata
hadirkan berisik bahagia
di rumah puisi
tanpa batas musim
Yogyakarta, 25 Januari 2013
*. bait kedua adalah gubahan atas komentar Kusnadi Arraihan
sastrawan Medan
Selasa, 15 Januari 2013
Simfoni
ada yang melintas di antara denyut nadi kehidupan
ketika cahaya memercik dalam permainan
anak-anak mendekap kedua lututnya
sambil menatap langit menggiring warna siluet basah
dan malam meneduhkan segala ketergesaan
tidur dalam dekapan simfoni
damai.
mainkan lagi simfoni itu
agar aku lelap
dan kunikmati percik cahaya
bersama denyut kehidupan
mimpi malamku
Jogjakarta, 15 Januari 2013
ketika cahaya memercik dalam permainan
anak-anak mendekap kedua lututnya
sambil menatap langit menggiring warna siluet basah
dan malam meneduhkan segala ketergesaan
tidur dalam dekapan simfoni
damai.
mainkan lagi simfoni itu
agar aku lelap
dan kunikmati percik cahaya
bersama denyut kehidupan
mimpi malamku
Jogjakarta, 15 Januari 2013
Senin, 14 Januari 2013
Gerimis Pagi
kugambar gerimis pagi di teras sini
ada hembus menerpaku
aku tahu, rindumu sedang berlarian di wajahku
maka kupentang pintupintu rindu
sambil kusapu cercah luka penantian di lantai
kugambar gerimis pagi
tiap rinainya adalah wajahmu
Jogja, 09 Januari 2013
ada hembus menerpaku
aku tahu, rindumu sedang berlarian di wajahku
maka kupentang pintupintu rindu
sambil kusapu cercah luka penantian di lantai
kugambar gerimis pagi
tiap rinainya adalah wajahmu
Jogja, 09 Januari 2013
Waktu
waktu kerap terlupa
kerap bahkan hilang makna
taut hati kemudian menjadi kunci
di situ alam bicara
Kaki Merapi, 14 Januari 2013
kerap bahkan hilang makna
taut hati kemudian menjadi kunci
di situ alam bicara
Kaki Merapi, 14 Januari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
it's already late, my love the dusk is left behind you find no more songs of birds so soft let's set courses in the hallows of mi...
-
the morning comes and caresses your face and I hold your name along my days I swear to the sun of the love I slipped in your dream I di...
-
Baru saja terlempar dari balik jendela selembar tisu tergolek di tanah basah jelaga mata tlah terbuang secuil gelisah pada patahnya Gem...