Minggu, 19 September 2010

MUDIK


Ribuan mobil dan motor bergerak
seperti ribuan semut tanpa sang ratu
seperti lenggok ular tanpa kepala
seruduk sana, seruduk sini
senggol sana, senggol sini
selip sana, selip sini
di mana celah, di situ muntah
berjubel dengan maki dan serapah.

Penat sudah jalanan menyangga
menampung darah dan memeluk nyawa sia-sia

Bumi gemetar
puasa memudar
dan takbir membahana
bergulung dengan angkara

Mudik,
adalah potret pemimpin kita



Yogyakarta, September 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUJAN PAGI

 hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...