Mama,
aku tulis sajak ini karna rindu
yang tak mungkin lagi bersambut
karna tlah kau lunaskan peranmu di sini
dan aku ingin mengurai kembali
pelangi kasih yang kau gurat di hidupku
Kenangku menyusup masa-masa kecil
ulat-ulat bulu merajam sekujur tubuhku
kau lumurkan abu panas pada telanjangku
bara cinta aliri tulang-tulangku
kala air jerang mengguyur punggungku
kau teteskan liur pohon pisang pada lepuhku
sejuk kasih redakan jeritku
Aku rindu aromamu
basuh luka-lukaku
susupkan kepalaku pada dekapmu
redakan riuh di jiwaku
dan gelombang yang sesakkan dadaku
Mama,
kugurat sajak ini
di bayang pusaramu...
Kaki Merapi, 8 mei 2011
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
it's already late, my love the dusk is left behind you find no more songs of birds so soft let's set courses in the hallows of mi...
-
the morning comes and caresses your face and I hold your name along my days I swear to the sun of the love I slipped in your dream I di...
-
Baru saja terlempar dari balik jendela selembar tisu tergolek di tanah basah jelaga mata tlah terbuang secuil gelisah pada patahnya Gem...
salam dari malaysia. sajak ini membuatkan aku menangis, dapat ku rasakan kasih mama. moga kamu terus memelihara 'rasa' ini untuk terus dikenang2
BalasHapusSaudara Banatly, sajak ini tercipta karena "rasa" yang tak akan pernah hilang dari hati, jiwa, dan sanubariku.
BalasHapusTerimakasih atas komentarnya.
Salam kenal dari Yogyakarta-Indonesia