Kau dengar tadi mama,
mereka bergumam, sebagian bersenandung pujian untukmu.
Masih ada yang menitikkan bening memantulkan rautmu
yang meneduhku dari sengkarut rasa.
Sejenak kuedarkan mata pada kumpulan raut yang ada;
mestinya asing engkau karena bukan mereka
yang sering bercanda di beranda kita.
Aih, mestikah ada beda di sana?
Orangorang berkata bahwa 1000 adalah batas pemisah
dunia kita; tidak begitu bagiku. Waktu tak punya
kuasa atas darah yang mengaliri nadiku.
Engkau hanya berlalu sesaat menyiapkan tempat
bagi kita bertemu seperti dulu selalu
kau siapkan segala sesuatu untukku.
Bersuka citalah engkau dalam perjamuan kudusNYA
di sampingnya kelak aku berdansa di kemah Junjungan Agungku
kita menari di alir sungai susu.
Malang, 21 Juli 2011
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
it's already late, my love the dusk is left behind you find no more songs of birds so soft let's set courses in the hallows of mi...
-
the morning comes and caresses your face and I hold your name along my days I swear to the sun of the love I slipped in your dream I di...
-
Baru saja terlempar dari balik jendela selembar tisu tergolek di tanah basah jelaga mata tlah terbuang secuil gelisah pada patahnya Gem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar