Telah ditetapkan engkau sebagai yang teristimewa
dari yang istimewa
Diberikan kepadamu cahaya sebagai pelayan
menuju Sang Tahta
setiap langit tunduk padamu
setiap langit memujamu
Kau pulang menggenggam dunia
mewariskan wasiat sakti 5 pilar utama
untuk menggapai surga
kau berikan penuh cinta
kau ajarkan dengan kasih lembut
maka bumi dan langit padamu bertelut
Wahai sang Kekasih Jiwa
sempurna cahaya yang engkau susupkan
pada alir nadiku
tuntas sudah pendar ajar menuju Tahta
yang engkau bisikkan pada setiap getar
bulu tubuhku
namun sesungguhnya aku tetap berada
pada puncak kelu
karna sujudku tak menembus angin
tak meliuk pada titik batin yang
haus sapamu
oleh debu mengental pada tiap butir keringat
yang menghujam kembali ke jantungku
Wahai Sang Kekasih Jiwa
Rindu padamu ini membawa getar gemetar pada
layang jiwaku yang kelana
isra'ku berlumut kelam pada batas tepi malam
mana mungkin aku mi'raj bahkan pada landas
tapak kakimu?
masihkan aku pantas mengagungkan sucimu
bahkan di sudut bilik batinku?
Kaki Merapi, 2 Juli 2011
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Selasa, 05 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
it's already late, my love the dusk is left behind you find no more songs of birds so soft let's set courses in the hallows of mi...
-
the morning comes and caresses your face and I hold your name along my days I swear to the sun of the love I slipped in your dream I di...
-
Baru saja terlempar dari balik jendela selembar tisu tergolek di tanah basah jelaga mata tlah terbuang secuil gelisah pada patahnya Gem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar