I
Sepetak hati mencumbu matahari rindu
Kutancapkan sunyi di sudut bibirmu
Desah pada gegar jiwa
II
Matahari baru tenggelam di balik saga
menyisakan sepotong kerling membias matamu
Aku gagap pada senja menghilang
III
Matahari menyapa rekah hari
Pada piasmu kulihat kerjap doa paling bening
Ya, kita pernah terejang pisau kebimbangan
IV
Matahari tergeletak menggumam erang
Meruntuhkan airmata dalam balut gemetar
Jiwaku demam karenanya
V
Matahari sudah lelah, menghilang
Kunang-kunang bergincu terbang menebar undangan
Tercecer wajah pias terbelenggu rindu
VI
Matahari, matahari, matahari
Bersabung hidup mengulang arti
Mati
VII
Matahari bicara pada laut
"Aku tuliskan nama di pasirmu"
Kau sisakan senyap dengan pasangmu
VIII
Aku bersumpah demi matahari
Kau sekam matahari
Koyak jantungku terjilat lidah api
IX
Matahari, matahari
Tawa dan rintih jadi saksi
Semestaku bisu dan tuli
Kaki Merapi, 20 Juni 2011
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
it's already late, my love the dusk is left behind you find no more songs of birds so soft let's set courses in the hallows of mi...
-
the morning comes and caresses your face and I hold your name along my days I swear to the sun of the love I slipped in your dream I di...
-
Baru saja terlempar dari balik jendela selembar tisu tergolek di tanah basah jelaga mata tlah terbuang secuil gelisah pada patahnya Gem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar