Sebutir kerikil mengapung di empang
bergerak oleh angin, mencipta
lingkaran riak-riak berbuih tipis
Senja masih sisakan terik
dan selembar angin
Ada koyak pada sudut masa
mengejar bayangan lalu di sudut mata
membiru
Ada yang termangu di bibir empang
berharap riak tak lahirkan gelombang
dan hadirkan angin membawa terbang
masa tak tentu
Sebutir kerikil mengapung di empang
tenggelam di makan waktu
seperti aku padamu
Kaki Merapi, 16 Mei 2011
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Minggu, 15 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar