tiba-tiba aku menjadi daun
berenang dalam angin,
terhirup panas meretakkan mimpi
pernah kau untai kata
membuatku berdansa dengan awan
pernah kau bisikkan desah
meredam gelisah
aku tulis bayangku sendiri
sepenggal ingatan menapak garis-garis mati
tatkala titik hujan mengukir pelangi
menemani canda para awan
butir-butir air membentang masa lalu;
menggenang madu berbatu
lalu aku menjadi kata;
bersemayam di kepala,
berhambur:
mengangakan luka
mengucurkan gigil
lalu aku menjadi malam
tempat sunyi menghujam
Jogja, 25 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar