Aku sang pengembara maya
berkelana mencari suaka telaga
Berabad waktu berlalu:
kemarau, hujan, musim semi, musim panas,
musim dingin, musim gugur, bahkan musim sembilu
Beribu tanah berganti:
bergelombang, berbatu cadas, berlubang, berjurang,
bahkan berlumut rindu
Daki menjadi selimut,
keringat menjadi penghangat;
darah tertumpah di mana-mana.
Aku sang pengembara maya
mata di penjuru dunia; semua fana
sesungguhnya tak nyata
Lebih banyak yang tak terjaga
lebih banyak yang terlelap
karena lebih indah mimpi daripada hidup suri
Aku sang pengembara maya
jelajahku daging, ternyata masih daging
maka kalam bersiuran hanya singgah sesaat
belum sempat melekat.
Aku masih harus mengembara
Kaki Merapi, 7 Agustus 2011