dan senja memeluk pinggang perbukitan
semilirnya menemani geriap anak sungai
rerumputan basah oleh sapa sang bulan
demikian kerinduan tiba-tiba membelai
saksikan gebyur ombak mematuki karang
ke pantai, angin sore mengantar buih menepi
dan angin di rambutmu, di mataku terbayang
demikian kerinduan ini tak mengenal tepi
mari duduk di sini, menghirup alam
kita bagi rindu sepanjang degup
menyusuri setiap rasa yang berdesir
mari, dik, mari kita saling genggam
agar lebih terasa rindu yang meletup
dan kita deburkan cinta tanpa akhir
Jogja, 15 Juni 2019
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Jumat, 28 Februari 2020
Kamis, 27 Februari 2020
Selamat Tidur
Entah apa yang musti kutulis
malam tlah habis tinta
dan pagi masih membuta
tak ada lagi sisa kecuali gerimis
Hujan di ujung rambutmu
mengaliri retak bibirku
lesap di sungai waktu
yang tak pernah lelap
Selamat tidur
biar kata di mimpi bertabur
entah lagi yang tertulis
kecuali hati gerimis
Jogja, 26 Februari 2014
malam tlah habis tinta
dan pagi masih membuta
tak ada lagi sisa kecuali gerimis
Hujan di ujung rambutmu
mengaliri retak bibirku
lesap di sungai waktu
yang tak pernah lelap
Selamat tidur
biar kata di mimpi bertabur
entah lagi yang tertulis
kecuali hati gerimis
Jogja, 26 Februari 2014
Langganan:
Postingan (Atom)