Ada sebatang jarum jatuh berdenting
mengiris ruang jarak
suaranya mematuki batu pada hati,
siapa yang menepis kelebat bayang di tengah kelam?
Tetes-tetes air menghujam bumi
berdentam pada gigir sunyi,
resapnya meremas dingin ngilu hati,
mengusik penat sekujur
yang legam oleh geriap senyap.
Waktu
adalah yang terlahir dari persetubuhan
esok dan lalu;
ditelikung oleh kembara bayang
angan dan kenangan,
hilang bersama luka sesal
seolah air dalam genggaman.
Siapakah yang mengharuskan
semestinya... ?
Lereng Merapi, Agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar