Waktu
telah mencatat, tetap mencatat, dan terus mencatat setiap titik harap
dan rasa, seperti angin yang setia menyapa selepas hujan. Demikian
kurisalahkan di jengkal-jengkal jalanan, catatan harian yang kutitipkan
pada malam. Di sana ada aroma tubuhmu yang merebahkan pelangi di tiap
pagiku. Alam tak mengijinkan untuk lapuk, meski hujan mungkin akan
pernah mencucukkan jarum di sudut pori...
Kaki Merapi, 7 Februari 2014
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Selasa, 25 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar