di titik tawa kau bermula
lalu kau gurat warna warni di bumimu
garis-garis tegas tanpa patah
angin dan bebatuan menempanya
hujan dan matahari menyuburkannya
maka kau tuai anggur
di sela perih menderamu
rinai belum usai
sesap anggur belum berakhir
anak anak rasa mulai menari
sambil menyulam lembar lembar pelangi
kau siapkan keretamu
di simpang pelangi engkau pergi
kami akan selalu rindu pelangi
untuk menarikan hati
bersamamu
lagi
lagi
Kaki Merapi, 16 Desember 2013
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar