tak hanya di tengah kota
di sudut dan di banyak selasar
pertandangan hidup dibungkus kata kata semu
merah, hitam, bukan warna sebenarnya
sampah sosial dibingkai parfum peradaban
orang orang berdesakan di gubuk gubuk wangi
dan berpagar besi
anak anak bermain di bias matahari
aku menyaksikan kepedihan
pada tawa berkalung luka
cermin cermin retak
wajah wajah penuh bedak
orang orang berdagang akuarium
tak lagi beda pria dan wanita
mereka sudah sama bergincu tebal
lidah lidah beraroma cuka
dan topeng menjadi dewa
di tanah becek pinggiran kota
apalagi di gedung gedung serupa nirwana
orang orang menari di genangan luka
luka sosial
luka moral
luka spiritual
entah,
aku harus berduka
atau tertawa
Jogja, 14 Juli 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar