#Sedekah_Puisi
demi masa yang tak terbilang
semua jiwa jiwa melintas musti pulang
siapa punya hitung hitungan
demi masa, segera tuntaskan
sebelum sesal demi sesal berkejaran
sedang kesempatan telah tumbang
sudah kususun jalan jalanku
petak petak ragu dan gamang mencengkeram
pada puasa aku berserah
apakah langkahku jalan mapan
ataukah jalan gamang
demi masa, aku tak ingin tumbang
sedang batin masih demikian kerontang
demi masa, aku ingin bersujud tanpa hitungan
menjelang jemputan pulang
Jogja, 10 Juni 2018
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Jumat, 02 November 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar