pada sujud yang entah
terkapar jiwaku pada beludru sajadah
sudah kulewatkan kesempatan
sementara kugali penyesalan demi penyesalan
duhai, lenguhku serupa hiasan
ini sajadah membungkus jerit rasaku
dari pagi hingga pagi penuh mati
samsaraku masih berjarak dengan hati
yaa Allah, sujudku masih terbagi
tinggal sejengkal lagi bulan suci berganti
kutumpahkan semua coretan gelisah
di sekujur sajadah
malam malam basah
Allah, yaa Allah...
di sajadah ini, padaMu aku rebah
kembali berkalang tanah
berharap merengkuh yang fitri
Jogja, 10 Juni 2018
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Sabtu, 09 Juni 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar