titiktitik air hadir menyapamu lewat kerjap cahaya
singgah menghiasai kujur dan rautmu
kau yang rajin menyapa angin
menggelungkan diri menepis bahkan desaunya
seremang angkasamu
segigil ngilu tubuhmu
gemeretak dinding rasaku
seribu kehendak koyak
karena rayu ribu titiktitik air mencumbu
maka kau selimutkan sepi pada lenguhmu
bak tari limbung tanpa irama
dan garam tak lagi asin
titiktitik air sedekat desah di nafasmu
selekat darah di nadimu
sirnakan cahaya pada kerling matamu
meski seribu senyum kutanamkan di bibirmu
lunglai harimu
Kaki Merapi, 26 Januari 2012
*untuk istriku terkasih yang sedang dicumbu cacar air
di sekujur tubuh bahkan wajah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar